Menurut Sondang P. Siagian, disiplin merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para anggota organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan tersebut (sondang, 305: 2008). Tulus (2004) menjelaskan bahwa disilin adalah mengikuti dan menaati eraturan, nilai dan hukum yang berlaku. Sedangkan menurut Suharsini Arikunto mengatakan disiplin merupakan suatu yang berkenaan dengan pengendalian diri seseorang terhadap bentuk-bentuk aturan (Arikunto, 114: 1993).
Menurut Singodimedjo mendefinisikan disiplin sebagai sikap kesediaan dan kerelaan seorang santri untuk mematuhi dan menaati norma- norma peraturan yang berlaku di sekitarnya. Disiplin santri yang baik akan mempercepat tujuan lembaga pesantre, sedangkan disiplin yang rendah akan menjadi penghalang dan memperlambat pencapaian tujuan pesantren (Ulum, 2010: 35).
Kedisiplinan berasal dari kata disiplin. Kennet W. Requena menjelaskan tentang kata disiplin yang dalam bahasa inggris discipline, berasal dari kata bahasalatin yang sama (discipulus) yang dengan kata discipline mempunyai makna yang sama yaitu mengajari atau mengikuti pemimpin yang dihormati (Kenneth,2005: 12).
Sikap disiplin yang baik menurut Andrini & Gabriella (2012) adalah sikap disiplin yang sifatnya internal yaitu yang disertai tanggungjawab dan atas kesadaran diri siswa sendiri untuk mentaati norma dan aturan yang berlaku. Disiplin merupakan sikap mental yang tercermin dalam perbuatan tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa kepatuhan atau ketaaan terhadap peraturan, ketentuan, etika, norma dan kaidah yang berlaku.
Maman Rachman (1999 dalam Tu'u 2004) menyatakan disiplin sebagai upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam hatinya. Setiap sekolah memiliki peraturan dan tata tertib yang harus dilaksanakan dan dipatuhi oleh semua siswa. Kesadaran untuk menegakkan peraturan itu merupakan dasar bagi siswa dalam beraktivitas sesuai dengan peran, tugas, dan kewajiban masing-masing. Agar disiplin dapat dijamin dalam penerapan dan pelaksanaannya maka perlu diberi sanksi kepada mereka yang melanggarnya.
Aspek-aspek Sikap Disiplin
Menurut Slameto (1992), ciri-ciri orang yang disiplin yaitu: orang yang selalu tepat waktu dan taat pada tata tertib. Sedangkan menurut M. Hasibuan (1997), orang yang disiplin adalah: orang yang selalu tepat dalam waktu dan tindakan, mengerjakan pekerjaan dengan baik dan mematuhi peraturan dan norma yang berlaku.
Ketepatan
Kata "Tepat" dalam kamus umum bahasa indonesia diartikan dengan enam arti yaitu: 1) Betul atau lurus, berbetulan benar, 2) Kena benar, 3) Persis, tidak selisih sedikit pun, 4) Betul atau cocok, 5) Jitu, dan 6) Betul atau kena (Poerwadarminata, 1976). Ketepatan merupakan hal yang sangat signifikan dalam mencapai tujuan, karena dengan ketepatan, setiap apa yang dilakukan menjadi tidak sia-sia dan sesuai dengan yang telah direncanakan. Ketepatan dalam hal ini bisa diartikan sebagai ketepatan dalam merencanakan dan ketepatan dalam bertindak.
Mengerjakan pekerjaan dengan baik
Pekerjaan merupakan rangkaian perbuatan tetap yang dilakukan oleh seseorang yang menghasilkan sesuatu yang dapat dinikmati, baik langsung maupun tidak langsung, baik hasil itu berupa jasa maupun barang.Perbuatan di sini dapat diartikan sebagai gerakan teratur yang dilakukan dengan menggunakan anggota badan, panca indera, serta dikendalikan oleh pikiran, sehingga terdapat keserasian dalam gerakan, yaitu terdapatnya kodinasi yang tinggi pada anggota badan, panca indera dan pikiran. Perbuatan yang teratur merupakan suatu proses yang akan mewujudkan sesuatu yang bermanfaat baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain.