Di tengah perang saudara yang berkecamuk, orang-orang Bolshevik ternyata telah membuat perjanjian dengan Jerman dan sekutunya untuk memperoleh keamanan. Permintaan ini tentu disambut baik oleh Jerman karena dinilai menguntungkan kepentingan mereka dalam Perang Dunia I. Pada akhirnya Rusia diberikan wilayah Polandia dan Baltik dengan imbalan Jerman tidak akan mengusik Rusia. Perjanjian ini dikenal dengan nama Traktat Brest-Litovsk dan disahkan pada bulan Maret 1918.
Pengesahan traktat ini ternyata dikecam oleh kelompok nasionalis yang pro kekaisaran. Mereka beranggapan dengan disahkannya traktat ini, sama saja dengan mempercundangi Rusia dalam keikutsertaannya pada Perang Dunia I. Pada akhirnya dengan bantuan negara-negara Blok Poros, Kelompok putih melancarkan berbagai pemberontakan.
Perang saudara akhirnya terjadi di hampir seluruh wilayah di Rusia. Dengan bantuan dari negara Triple Entente, kelompk putih pada akhirnya berhasil menekan kelompok merah (Bolshevik) sebagai pemegang pemerintahan yang baru. Kekalahan demi kekalahan membuat Bolshevik melakukan perubahan besar-besaran. Pasukan Tentara Merah mulai diperketat dan secara intens dengan adanya pendidikan militer. Kebijakan ini akhirnya berbuah manis dengan dipukul mundurnya tentara Putih  sampai ke wilayah Estonia. Tidak hanya itu, wilayah yang sebelumnya diduduki Jerman secara perlahan mulai direbut kembali. Akan tetapi beberapa wilayah tersebut enggan untuk bergabung kembali ke pangkuan Rusia. Mereka lebih memilih melakukan kontak peperangan dengan pasukan Merah sebagai upaya memperoleh kemerdekaan.
Dari tahun 1919-1921 peperangan antara Prajurit Merah dengan Prajurit Putih semakin gencar terjadi. Secara bergilir peperangan dimenangkan oleh keuda belah pihak. Akan tetapi dari beberapa kemenangan dapat terlihat bahwa Prajurit Merah mendominasi setiap peperangan. Pada akhirnya, Pasukan Putih dengan terpaksa mundur dan menyerah pada tahun 1921. Sejak saat ini, Pasukan Merah mulai mengincar negara sekitar dalam upaya mereka menyebarkan ideologi Kumunis yang mereka anut. Hal ini menandakan kemenangan mereka serta berakhirnya perang sipil yang terjadi di tubuh Rusia.
Dampak Revolusi Rusia
Revolusi Rusia yang terjadi pada kisaran tahun 1917 sampai 1922 memberikan dampak yang cukup signifikan di berbagai bidang, misalnya politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Revolusi yang dimenangkan oleh kubu komunis ini pada akhirnya menyebabkan ideologi mereka tersebar ke beberapa negara di dunia. Terlebih pada negara yang kalangan bawahnya tertindas oleh kelompok feodal.Â
Tidak hanya pada aspek politik, akan tetapi revolusi ini juga berdampak pada lahirnya revolusi Industri dan revolusi Hijau (Agraria). Karena dilanda krisis ekonomi pasca peperangan, maka revolusi dilakukan dengan memusatkan bidang perindustrian sebagai upaya membangkitkan perekonomian. Tidak hanya itu, banyaknya kerusakan lahan yang berfungsi sebagai tempat menjalankan perekonomian akhirnya diatasi dengan merancang terobosan baru yang disebut dengan Revolusi Agraria.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H