Mohon tunggu...
Zainal Abidin El Hanifa
Zainal Abidin El Hanifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sejarah Kebudayaan Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

saya saat ini sedang menempuh jenjang perguruan tinggi di Yogyakarta dan sedang mencoba untuk menulis di Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Revolusi Prancis: Ketika Rakyat Memimpin Gerakan Revolusi

26 Januari 2024   05:37 Diperbarui: 2 Februari 2024   06:08 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembukaan Sidang Etats Genereux tahun 1789, sourch: https://id.wikipedia.org/

Revolusi Prancis bermula dari munculnya berbagai ideologi atau pemahaman baru di dunia Eropa. Di abad ke-18, paham Rasionalisme berkembang pesat disebabkan adanya gerakan humanisme dan renaissans yang menentang dogma Gereja. Paham ini merupakan paham yang menuntut setiap orang agar lebih menggunakan rasio atau akal serta menganggap bahwa pikiran adalah sumber kebenaran. Selain Rasionalisme, Romantisme juga turut berkembang dan berpengaruh terhadap kemunculan Revolusi Prancis. Paham ini menjunjung tinggi perasaan dan menghargai naluri manusia. Perannya hadir ketika para rasionalis merasa tidak berhasil dalam upaya memperjuangkan revolusi. Dengan tekad dan naluri yang kuat, pada akhirnya rakyat Prancis mampu bangkit kembali untuk melanjutkan perjuangan,

Keadaan pemerintahan yang buruk juga turut mempengaruhi rakyat untuk melakukan gerakan reformasi. Pemerintahan yang sewenang-wenang serta suka berfoya-foya membuat rakyat Prancis geram. Sifat feodal mengakibatkan beban negara menjadi berat sehingga perekonomian menjadi hancur. Hal ini bahkan membuat kas negara menjadi berkurang drastis. Keadaan inilah yang memaksa rakyat untuk berontak dan melakukan reformasi.

Pembukaan Sidang Etats Genereux tahun 1789, sourch: https://id.wikipedia.org/
Pembukaan Sidang Etats Genereux tahun 1789, sourch: https://id.wikipedia.org/

Prosesi Revolusi Prancis diwarnai dengan berbagai peristiwa. Inti dari gerakan ini adalah upaya masyarakat  untuk mengadakan perubahan atas kondisi Prancis yang buruk. Proses pertama yaitu dengan mengadakan sidang pada tahun 1789 yang dinamakan Sidang Etats Genereux. Sidang ini dilatarbelakangi tuntutan kalangan bawah atas pemerintahan Louis XVI yang dinilai gagal menstabilkan perekonomian Prancis. Akan tetapi, karena sidang yang terlalu lama membuat rakyat kalangan bawah memutuskan untuk hengkang dan tidak mau lagi mengikuti sidang. Sebagai bentuk kekecewaan, rakyat kemudian membentuk dewan sendiri yang dinamakan Assemble Nationale.

Pembentukan dewan ini ternyata mendapat perlawanan dari para prajurit. Para prajurit mengepung tempat sidang Assemble Nationale. Hal ini pada akhirnya memancing kemarahan  rakyat sehingga dengan senjata seadanya mereka bergegas pergi ke penjara Bastille untuk merebut pemerintahan. Setelah berhasil membobol Bastille, mereka keemudian melakukan pembantaian terhadap kaum bangsawan yang tinggal di sana.

Upaya pembobolan penjara Bastille, sourch: pinterest.com/sinanonsun/
Upaya pembobolan penjara Bastille, sourch: pinterest.com/sinanonsun/

Pembentukkan dewan Assemble Nationale ternyata membuahkan hasil, rakyat Prancis ahirnya mengesahkan deklarasi mengenai persamaan hak dan mencabut hak istimewa yang dimiliki kaum rohaniawan dan bangsawan. Deklarasi ini menyatakan bahwa semua manusia sama di hadapan hukum, bebas beribadah, dan berpendapat. Atas dasar inilah kemudian dewan Assemble Nationale membentuk pemerintahan yang revolusioner.

Pemerintahan Revolusioner yang menjalankan pemerintahannya secara republik ternyata mendapat tentangan dari negara kontra-republik. Negara-negara ini merasa khawatir apabila apa yang terjadi di Prancis menular ke negara mereka. Maka sejak tahun 1792 sampai 1799 Rusia dan Austria secara intens melakukan penyerangan ke Prancis. Penyerangan ini beberapa kali berhasil ditahan oleh Prancis akan tetapi juga beberapa kali gagal. Kejadian ini sempat membuat kondisi Prancis memburuk sampai akhirnya Napoleon Bonaparte hadir dan berhasil menyelamatkan Republik Prancis. Keberhasilan ini menandai berakhirnya era Revolusi Prancis.

Sourch: pinterest.com/ablack6287/
Sourch: pinterest.com/ablack6287/

Revolusi berdampak besar terhadap sistem politik dan ekonomi Prancis. Revolusi ini ternyata juga mengilhami berbagai negara di dunia untuk melakukan hal yang sama.

  • Bagi Prancis
    • Revolusi ini tentu sangat berdampak terhadap perkembangan Prancis di berbagai lini kehidupan. Di bidang politik sendiri, rakyat akhirnya membentuk pemerintahan serta siste perundang-undangan yang baru. Selian itu, perubahan dari sistem kerajaan menjadi republik ikut melahirkan rasa nasionalisme serta demokratisme di lingkungan pemerintahan. Di bidang ekonomi, rakyat mendapatkan hanknya kembali dengan dihapusnya sistem pajak serta monopoli dalam administrasi pemerintahan. Tidak hanya itu, kepemilikan tanah yang awalnya dipegang oleh pemerintah akhirnya dikembalikan kepada rakyat hak pemegang kuasa. Kemudian di bidang sosial, pembagian kelas sosial yang telah merenggut kebebasan rakyat pada akhirnya dihapuskan. Selain itu sebagai upaya penjaminan hak akses pendidikan, pemerintahan yang baru akhirnya memberikan kesempatan pendidkan untuk semua warganya.
  • Bagi Dunia Internasional
    • Revolusi Prancis tidak hanya berpengaruh kepada Prancis saja, akan tetapi efeknya juga dirasakan oleh negara Eropa pada khususnya dan negara dunia pada umumnya. Kemunculan ideologi-ideologi baru di Prancis ternyata juga ikut menyebar ke belahan dunia lain. Revolusi yang terjadi mengilhami rakyat di berbagai negara untuk melakukan hal gerakan perubahan. Selian itu di bidang ekonomi revolusi Prancis berakibat menjamurnya industrialisasi di Eropa serta perubahan pusat perdagangan dari pesisir ke pedalaman. Kemudian, beberapa undang-undang baru yang lahir di Prancis khususnya mengenai hak asasi turut ditiru berbagai negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun