Mohon tunggu...
Zainal Abidin El Hanifa
Zainal Abidin El Hanifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sejarah Kebudayaan Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

saya saat ini sedang menempuh jenjang perguruan tinggi di Yogyakarta dan sedang mencoba untuk menulis di Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Konsep Ketuhanan dan Doktrin Agama Yahudi

20 Januari 2024   11:46 Diperbarui: 20 Januari 2024   11:52 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sourch: https://id.pinterest.com/pin/26458716557789397/

Agama Yahudi menganut kepercayaan Monoteisme, yang artinya hanya percaya adanya satu tuhan (Tuhan yang Maha Esa). Tuhan  mereka sebut dengan YHWH yang dibaca "Yahweh" dan diterjemahkan dalam bahasa Inggris yaitu "lord". Sedangkan dalam bahas Arab disebut dengan "ya hua" yang berarti Dia. Mereka menafikkan adanya Tuhan yang lebih dari satu (politeisme). Mereka percaya bahwa Tuhan memiliki sifat abadi, pencipta alam, maha kuasa, dan pengatur.

Mereka meyakini bahwa hanya Yahudilah yang mengakui ke-Esa-an Tuhan. dari anggapan ini mereka meyakini bahwa kitab Bibel diturunkan khusus untuk bangsa Yahudi saja karena bangsa lain belum tentu memahami konteks kitab suci tersebut. Pemikiran semacam ini membuat mereka yakin bahwa umat Yahudi adalah umat pilihan Tuhan. Anggapan ini mereka perkuat dengan keyakinan bahwa telah  banyak nabi yang mengiringi perjalanan bangsa mereka., mulai dari perjanjian Tuhan kepada Abraham, kemudian diberikannya Taurat kepada Moses, dan nabi-nabi lainnya.

sourch: https://id.pinterest.com/pin/10977592833691540
sourch: https://id.pinterest.com/pin/10977592833691540

Para penganut Agama Yahudi meyakini bahwa Tuhan sebagai pemberi hukumaan. Ia akan memberikan hukuman bagi pengikutnya yang berkelakuan buruk. Tuhan juga mengajarkan Yahudi mengenai peraturan-peraturan, ritual, spiritual, sosial, dan sebagainya. Tuhan juga dikenal sebagai pemaaf yang akan mengampuni manusia yang lemah. Kemudian mereka mempercayai bahwa Tuhan telah menurunkan 613 perintah yang terdiri atas 248 kewajiban dan 365 larangan yang terrangkum dalam 10 perintah Tuhan.

 Berikut sepuluh perintah tuhan menurut agama Yahudi:

  • Akulah Yahweh Tuhanmu,
  • Jangan ada Tuhan lain padamu di hadapan-Ku, jangan membuat patung,
  • Jangan menyebut nama Tuhan dengan sembarangan,
  • Ingatlah keku-dusan hari Sabbath,
  • Hormatilah ayahmu dan ibumu,
  • Jangan membunuh,
  • Jangan berzina,
  • Jangan mencuri,
  • Jangan mengucapkan saksi dusta,
  • Jangan menginginkan rumah (harta, istri/suami, milik) sesamamu.

 Seperti halnya agama samawi lainnya, Yahudi juga mempercayai adanya kehidupan setelah kematian. Sebagaimana tercatat dalam kitab Talmud dan Midrash bahwa jiwa akan meninggalkan tubuhnya setelah meninggal, namun akan tetap menjalin hubungans ementara selama satu tahun sampai tubuh nembusuk secara sempurna. Jiwa-jiwa yang baik akan masuk ke dalam Surga, dan jiwa yang buruk akan masuk ke Gehenna atau tidak mampu membebaskan diri dari tubuh yang membusuk sampai tahun itu berlalu. Sehingga pihak keluarga akan berupaya mendoakan anggota yang meninggal agar masuk Surga.

sourch: https://id.pinterest.com/pin/10977592833691540/
sourch: https://id.pinterest.com/pin/10977592833691540/

Mereka juga percaya bahwa manusia setelah kematiannya akan dibangkitkan untuk diadili. Dalam hal ini, terdapat berbagai pendapat mengenai siapa saja yang akan dibangkitkan. Sebagian penganut mengatakan bahwa yang dibangkitkan hanyalah kalangan Yahudi saja, dan sebagian lainnya menjelaskan bahwa kebangkitan akan diqaalami oleh seluruh umat manusia. Sebagaimana menurut Rabbi Joshua bahwa orang non-yahudi juga akan memiliki tempat di masa yang akan datang. Kebangkitan berarti bersatunya tubuh dengan jiwa demi pengadilan terakhir, maka dari itu tidak mungkin diadili secara terpisah.

Dalam memahami hakikat ketuhanan, orang Yahudi mengakui bahwa Tuhan tersembunyi bagi penganut Yahudi di kedalam wujud Tuhan, tetapi Tuhan mewahyukan kepada mereka melalui perilaku penciptaan dan terus menerus memelihara ciptaan itu. Mereka meyakini bahwa Tuhan mereka adalah Yahweh, akan tetapi sebutan ini jarang mereka ucapkan dikarenakan nama ini sangat sakral dan tidak boleh sembarang disebut. Untuk menggantinya, mereka menyebut Tuhan mereka dengan adonai yang berarti Tuhan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun