Mohon tunggu...
Zainal Abidin El Hanifa
Zainal Abidin El Hanifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sejarah Kebudayaan Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

saya saat ini sedang menempuh jenjang perguruan tinggi di Yogyakarta dan sedang mencoba untuk menulis di Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peperangan Besar Bangsa Yunani

4 Juli 2023   07:29 Diperbarui: 4 Juli 2023   07:40 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perang Troya adalah perang yang terjadi antara Bangsa Mycenae (Yunani) melawan orang-orang Troya di sekitaran abad ke-8 SM. Perang ini terjadi disebabkan adanya perselingkuhan yang terjadi anata Putri Helena dan Pangeran Paris. Di dalam sebuah buku Illiad karya Homerus diceritakan bahwa putri Raja Argos (Helena) dilarikan oleh Pangeran Paris (putra Raja Troya). Agamemnon (suami Helena) yang tidak terima dengan hal ini akhirnya menghimpun kekuatan untuk pergi berperang ke wilayah Troya. Sama-sama ahli dalam kemiliteran membuat perang ini berkecamuk selama 10 tahun lamanya. Peperangan ini akhirnya berakhir dengan kemenangan di tangan Bangsa Mycenae. Kemenangan ini tidak lepas dari ide yang dihasilkan oleh Raja Odysseus.

Kuda Troya, sourch: historia.nationalgeographic.com.es
Kuda Troya, sourch: historia.nationalgeographic.com.es

Untuk dapat merangsek masuk ke benteng pasukan Troya, Raja Odyssesus menciptakan patung kayu berukuran besar yang dinamakan Kuda Troya. Patung kayu berbentuk kuda ini kemudian masing-masing diisi oleh 50 prajurit tangguh. Sebagian prajurit lain pergi menjauh sebagai taktik. Bangsa Troya mengira bahwa patung tersebut merupakan simbol "menyerah" dari pasukan Mycenae. Mereka kemudian beramai-ramai menarik patung kuda tersebut masuk ke dalam benteng. Ketika dibuka secara tiba-tiba pasukan Mycenae berhamburan keluar dan menyerang secara membabi-buta. Pasukan Mycenae yang sebelumnya bersembunyi di luar benteng kemudian ikut menyerang. Orang-orang Troya yang tidak siap dengan hal ini kemudian kalang-kabut berusaha menyelamatkan diri.

Akhirnya tepat pada malam hari benteng Troya berhasil ditaklukkan. Hal ini secara tidak langsung menghantarkan Bangsa Mycenae pada kemenangan. Jauh di kemudian hari cerita kemenangan Perang Troya ini mengilhami Alexander The Great (Iskandar Agung) untuk berusaha menaklukkan Persia. kisah Perang Troya juga menjadi kebanggaan masyarakat Yunani sendiri dan menjadi alat pemersatu bangsa. 

Perang ini dilatarbelakangi oleh ambisi Bangsa Persia untuk menguasai seluas-luasnya dataran Asia dan Afrika. Salah satu wilayah yang ditargetkan adalah pantai bagian utara Laut Aegea. Wilayah ini dihuni oleh orang-orang Ionia yang sebelumnya bermigrasi dari wilayah-wilayah di seputaran Yunani. Dengan kata lain orang-orang Ionia masih memiliki hubungan dengan bangsa yang menghuni wilayah Yunani. Pada awalnya orang-orang Ionia mampu membendung serangan Pasukan Persia. Akan tetapi ketika ingin melakukan serangan balik, mereka tidak memiliki kekuatan yang mampu menandingi pasukan penguasa daratan Asia dan Mesir itu. Menurut mereka, yang bisa menjadi lawan Persia adalah saudara sebangsa yang tinggal di wilayah Yunani saat ini. Maka jadilah orang-orang Ionia meminta bantuan kepada Bangsa Athena dan Sparta sebagai dua kekuatan yang mendominasi Yunani pada masa itu.

sourch: www.warhistoryonline.com
sourch: www.warhistoryonline.com

Pada mulanya pihak Sparta tidak sudi dengan permintaan itu, mereka memberikan saran agar orang-orang Ionia menyerahkan tanah mereka ke Persia dan kembali ke wilayah Yunani. Usulan ini ditolak keras oleh pihak Athena yang merasa beberapa wilayah Ionia masih menjadi koloni mereka. Maka pada akhirnya Sparta menyanggupinya dengan mengirimkan panglima terbaiknya untuk memimpin peperangan ini. Dengan adanya persetujuan ini, mereka akhirnya bersatu membentuk tiga kekuatan yang mereka sebut dengan Liga Helenik. Pasukan gabungan Sparta-Athena yang dipimpin Panglima Pausanias menyerbu Kerajaan Persia dari jalur menuju Byzantium. Aliansi lain yang terdiri dari pasukan sesama Athena yang dipimpin Xanthippus menyerbu dari jalur menuju Bosforus. Strategi penyerangan dua arah ini berhasil memukul mundur Pasukan Persia dan mengambil alih Byzantium yang sebelumnya dikuasai Persia.

Selama peperangan berlangsung, sebenarnya perang internal antara Athena dan Sparta sedang terjadi. Peperangan ini membuat tembok pertahanan Athena runtuh. Mengetahui hal ini beberapa pihak Athena yang tergabung di Liga Helenik terpaksa kembali ke wilayah Athena untuk membangun kembali tembok pertahanan. Upaya pembangunan ini sempat dihalang-halangi oleh Sparta namun akhirnya bisa diselesaikan dengan cepat oleh orang-orang Athena. Keberhasilan dalam membangun kembali tembok yang runtuh menjadikan Athena berambisi menjadi kekuatan besar kembali. Kepercayaan diri Athena bertambah tatkala orang-orang Ionia di Bizantium mulai memihak kepada mereka. Bukan tanpa sebab, keberpihakan Ionia disebabkan tindakan penyelewengan dan penghianatan yang dilakukan Panglima Pausanians (Sparta) dengan berupaya menjalin hubungan rahasia dengan Persia.

Meskipun akhirnya Pausanians ditarik mundur oleh Sparta, akan tetapi hal ini tidak merubah kondisi pada saat itu. Orang-orang Ionia justru menudukung upaya Athena untuk mengangkat Xantippus memimpin Liga Helenik. Mengetahui hal ini Sparta kemudian marah besar dan memutuskan untuk keluar dari Liga Helenik untuk kemudian membentuk Liga Peloponesia yang diisi beberapa koloni di bawah Sparta. Pihak Athena yang merasa diuntungkan akan hal ini kemudian juga membentuk liga baru yang dinamakan Liga Delia.

Kedua liga yang baru muncul ini kemudian berlomba memperluas sekutu masing-masing. Beberapa konflik bahkan perang tidak luput terjadi antara Liga Delia dan Liga Peloponesia. Hingga kemudian di tahun 446 SM, pihak Delia mengusulkan untuk melakukan perjanjian damai dengan pihak Peloponesia. Usulan ini diterima oleh Sparta dan mulai saat itu masing-masing liga bersepakat untuk tidak saling mengganggu dan mencampuri urusan masing-masing. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun