Mohon tunggu...
Zainal Abidin El Hanifa
Zainal Abidin El Hanifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sejarah Kebudayaan Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

saya saat ini sedang menempuh jenjang perguruan tinggi di Yogyakarta dan sedang mencoba untuk menulis di Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sejarah Bangsa Ionia Penguasa Athena

24 Juni 2023   10:46 Diperbarui: 4 Juli 2023   07:45 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar: https://www.freedomsiana.id/yunani-kuno/

Bangsa Ionia merupakaan bangsa yang menguasai sebagian besar wilayah Athena. Bangsa Ionia ini memiliki identitas yang sama dengan bangsa Mycenae. Bangsa Ionia muncul setelah terjadinya proses asimilasi dan akulturasi budaya, yang juga tidak menutup kemungkinan adanya percampuran ras antara orang Mycenae dengan orang Asia Kecil. Sebagian Bangsa Mycenae sendiri memutuskan untuk bermigrasi ke daerah Asia Kecil bekas kerajaan Troya disebabkan adanya penyerangan dari Bangsa Doria (Sparta) ke wilayah Yunani. Selama berada di wilayah Asia Kecil, mereka tetap mempertahankan identitas mereka sebagai bangsa Yunani. Perkembangan selanjutnya Bangsa Ionia (Bangsa Mycenae) akhirnya kembali ke tanah air mereka dan memusat di wilayah Athena. Di sana mereka mulai mengembangkan pola pemerintahan Yunani yang baru dan nantinya dapat menyaingi dominasi dari Bangsa Doria.

Wilayah Athena sendiri terletak di semenanjung Attica, sebuah wilayah  yang secara geografis memiliki tanah yang kurang subur. Demografi wilayah yang terdiri atas oleh pegunungan serta tebing-tebing curam di bibir pantai mengakibatkan penduduk Athena jarang menjadikan petani sebagai sebuah profesi. Mereka justru berbondong-bondong menggeluti kegiatan dagang. Wilayah yang dekat dengan daerah pesisir memudahkan terjadinya kegiatan ekspor dan impor barang dagangan. Berada di wilayah perairan lepas juga mempengaruhi pola kekuatan militer bangsa Ionia, yakni di bidang angkatan laut. Mereka dikenal dengan bangsa yang gemar membuat armada laut yang tangguh. Sehingga tidak mengherankan apabila Athena tumbuh sebagai penguasa wilayah Yunani yang berjiwa maritim.

Geografi yang dipenuhi pegunungan curam yang tidak subur membuat bangsa Ionia terpencar dan membuat koloni-koloni kecil. Adapun koloni pusat berada di wilayah Yunani dikarenakan komoditas gandum dan anggur  banyak di sana. Hal ini kemudian yang mengilhami dibuatnya sistem pemerintahan Negara Kota (City State). Sistem kekuasaan awalnya dikuasai oleh tiga kategori, yakni Archon (Jaksa Agung), Polemarch (Pejabat Militer), dan kekuasaan Imam. Pada tahun 594 SM, sistem pemeritah diatur oleh negarawan bernama Solon. Ia mengubah tatanan pemerintahan Athena yang awalnya Oligarki-Tiranis menjadi demokratis. Ia juga menghapus sistem perbudakan, memberi lahan bagi budak, mensejakterakan petani gandum, dan membentuk lembaga peradilan  yang telah dipilih rakyat.

Berlanjut di masa pemerintahan Raja Solon juga dibentuk badan yang bertugas untuk mengawasi kinerja pemerintahan. Selain di bidang pemerintahan, ilmu pengetahuan dan kesenian juga mengalami perkembangan, utamanya di bidang seni pahat dan seni sastra. Berangkat dari hal itu Athena menjadi polis modern yang melambangkan rasionalitas, keunggulan, dan kreativitas manusia. Pada tahun 490-479 SM mengalami puncak kejayaannnya setelah kemenangann atas Persia. Pericles yang berkuasa saat itu membawa Athena sebagai negara demokrasi setelah masa pembaharuan. Pada periode Archon X, kota Athena memperkenalkan kegiatan perlombaan atletik yang dikenal dengan Olimpiade. Kegiatan ini kala itu bertujuan untuk menyeleksi orang-orang Athena yang ingin menjadi Archon (Jaksa Agung).  

Berbeda dengan prisip Sparta yang tidak menulis peraturan perundang-undangan mereka, Bangsa Athena justru menulis peraturan-peraturan yang mereka yakini. Hal ini bertujuan agar mereka dapat menilai jenis pelanggaran yang telah dilakukan oleh penguasa. Adapun nama perundang-undangan yakni Draco. Penerapannya juga mengadopsi sistem pengawasan antar sesama yang dipakai oleh Sparta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun