Mohon tunggu...
Zainal Fauzi
Zainal Fauzi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi S1 Universitas Mercu Buana

Zainal Fauzi | 46122120042 | Fakultas Psikologi | Universitas Mercu Buana | Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak | MK Kewirausahaan 1 -"Berada dalam proses untuk mencapai pemahaman mendalam tentang pikiran manusia melalui teori serta metode dari sudut pandang Psikologi"-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Cost-Volume-Profit Analysis

27 Oktober 2023   05:05 Diperbarui: 27 Oktober 2023   05:48 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zainal Fauzi - 2023

Cost-Volume-Profit Analysis (CVP) adalah alat yang sangat berguna bagi para pengusaha dan manajer dalam mengelola bisnis mereka. CVP Analysis memungkinkan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana perubahan dalam volume penjualan, biaya, dan harga dapat memengaruhi laba dan titik impas (break-even point) suatu bisnis. Dalam diskusi ini, saya akan menjelaskan CVP Analysis secara komprehensif dan bagaimana pengusaha dapat menggunakannya untuk mengambil keputusan yang lebih baik dalam mengelola bisnis mereka.

Apa Itu Cost-Volume-Profit (CVP) Analysis?

CVP Analysis adalah alat yang digunakan oleh manajer dan pengusaha untuk memahami bagaimana perubahan dalam volume penjualan, biaya produksi, dan harga penjualan akan memengaruhi laba perusahaan. Ini membantu pelaku bisnis menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti:

  • Berapa banyak unit produk yang perlu dijual untuk mencapai titik impas (Break-Even Point)?
  • Bagaimana perubahan harga penjualan akan memengaruhi laba bisnis?
  • Berapa biaya variabel dan tetap dalam operasi bisnis?


Komponen Utama CVP Analysis

CVP Analysis terdiri dari tiga komponen utama: biaya, volume, dan profit, yang akan  dibahas masing-masing komponen, sebagai berikut:

Biaya: Dalam CVP Analysis, biaya dapat dibagi menjadi dua kategori utama. Pertama, biaya variabel, yang adalah biaya yang berubah seiring dengan perubahan volume produksi atau penjualan. Contohnya, biaya bahan baku atau komisi penjualan. Kedua, biaya tetap, yang merupakan biaya yang tidak berubah seiring dengan perubahan volume produksi atau penjualan. Contohnya, biaya sewa gudang atau gaji manajer.


Volume: Ini mengacu pada volume penjualan atau produksi dalam unit. Semakin besar volume, semakin besar keuntungan potensial (atau kerugian).

Profit: Ini adalah laba bersih yang dihasilkan setelah mengurangkan semua biaya (variabel dan tetap) dari pendapatan.


Titik Impas (Break-Even Point)

Titik impas adalah tingkat penjualan di mana laba bersih sama dengan nol, yang berarti semua biaya telah tercakup. Ini adalah saat perusahaan tidak mengalami keuntungan atau kerugian. Untuk menghitung titik impas, dapat menggunakan rumus berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun