3. Melawan dengan Kedisiplinan
Saya setuju semua kesuksesan dan keberkahan berawal (dan berakhir) dari pelaksanaan disiplin dalam semua aktifitas hidup manusia.
Pada bagian ini HA memulai dari tulisan Menguasai Bahasa Asing. Penguasaan bahasa asing bisa jika dilakukan dengan disiplin tinggi dan kemauan yang sungguh-sungguh. Tulisan selain membicarakan bahasa asing. khususnya bahasa Jepang juga dituliskan budaya Jepang yang berintikan pentingnya kedisiplinan dan kerja keras.
Yang menarik adalah bahwa disiplin itu apakah budaya asli bangsa Jepang semata? Saya pernah membaca wawancara Prof. Achmad Baiquni (alm), ahli fisika nuklir lulusan Universitas California, bahwa bahwa Jepang setelah kejatuhan bom nuklir di Herosima dan Nagasaki rakyat Jepang hampir putus asa, budaya tepat waktu juga tidak ada, namun Jepang bangkit. Menurut Baiquni setelah Jepang melakukan Restorasi Meiji hingga kita melihat Jepang sekarang ini. Benarkah? Dengan pengalaman di Jepang dan kemampuan riset saya berharap HA bisa menuliskan ini dan membagikan hasil risetnya untuk buku selanjutnya. Semoga ya Kang Hasan.
4. Melawan dengan Kerja
Inti kerja keras dipaparkan pada bab ini dengan berbagai varian. Semacam tips and trick. Kerja keras dilakukan untuk mengubah dunia. Ada yang bilang thinkers are great but doers change the world. Gabungan yang ideal itu ada ada pemikir dan pekerja keras. Kerja keras inilah yang dibelajarkan dan dilakukan oleh Emak HA yang menjadi judul buku berikutnya Emakku bukan Kartini (Gramedia, 2017).
Dari keseluruhan ini buku HA ini bagi saya memantapkan makna harkat dan martabat manusia. Harga manusia adalah kemanusiaannya. Keyakinan dan konsistensi manusia adalah nilai yang berharga bagi kemanusiaan yang dimilikinya sepanjang hidupnya.
-------
Kebagusan, Gedong Tataan - Pesawaran, Jumat, 10-03-2017, 14:07
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H