Seorang Dahlan Iskan adalah seorang yang punya hati nurani, pintar berorganisasi, taat dengan peraturan, amanah dan jujur serta punya cinta tanah air yang besar dengan jiwa kerakyatan dan nasionalisme yang tinggi sekaligus seorang Revolusioner sejati yang tidak pernah lupa terhadap apa yang diperjuangkannya.
Dengan kesadaran yang tinggi disampaikan secara gamblang usai raker SSG di Gedung PPS PT Semen Gresik bahwa dia menolak untuk dicalonkan menjadi ketua PSSI oleh KPSI dengan salah satu alasannya faktor usia sembari memberikan usul "Kalau boleh usul sebaiknya calon Ketum PSSI dan pengurusnya ke depan dipimpin orang muda-muda dibawah umur 45 tahun. Tidak seperti sekarang didominasi orang itu-itu saja," tuturnya. (secara halus adalah kritikan untuk KPSI - Toni, La Nyalla, Hinca panjaitan dll. ).
Secara simbolis bisa diartikan penolakan seorang dahlan dengan segala kesahajaannya, ketulusannya dan kecintaannya sebagai suatu penolakan yang halus terhadap KPSI dan segala tindakannya. karena dalam hal ini KPSI lah yang secara langsung mencalonkannya menjadi ketum.
Secara tersiratpun secara luas dapat diartikan penolakan seorang Dahlan Iskan yang notabene jujur adalah mewakili penolakan seluruh pencinta sepakbola tanah air yang masih punya kejujuran dan hati nurani terhadap KPSI dan KLB.
* ref. Beritajatim. Tulisan ini adalah kesinambungan dari artikela " Dahlan Iskan : Pencitraan dan Pembenaran KPSI ? "
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H