Mohon tunggu...
Zainab Hikmawati
Zainab Hikmawati Mohon Tunggu... -

seorang cewek yang perlu belajar lebih banyak lagi

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Masalah Gizi Kesehatan Masyarakat pada Es Tong-Tong atau Es Puter

13 September 2014   13:50 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:49 1122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14105655771087252027

Sejarah es tung-tung berawal dari keterbatasan orang Indonesia untuk menikmati es krim yang pada masa itu hanya bisa dinikmati oleh kaum tertentu. Keinginan orang indonesia untuk bisa menikmati es krim melahirkan modifikasi pembuatan es krim dengan mengganti bahan utama yaitu susu dengan santan kelapa. Dengan memadukan santan kepala dengan buah-buahan lokal seperti kelapa muda, nangka, atau durian terciptalah es krim yang “lebih Indonesia” yang kita kenal dengan sebutan es puter.

Es puter atau es dung dung (juga ditulis es dong-dong, es tung-tung, dan es tong-tong) adalah salah satu hidangan pencuci mulut dari Indonesia serupa es krim berbahan dasar santan sebagai pengganti susu. Es puter bertekstur kasar dan dibekukan secara tradisional dengan sebuah alat berbentuk tabung yang diputar-putar di dalam es batu dan garam.

Hidangan ini disebut es puter karena dalam pembuatannya, adonan diputar-putar dalam alat pembuat es hingga mengkristal. Sementara itu, nama es dung dung diambil dari onomatope suara yang keluar dari gong mini gantung yang biasanya dipukul-pukul oleh penjual saat menjajakan esnya.

Penyajian es tradisional ini sangat sederhana yaitu dengan cone yang berbentuk kerucut atau dengan diapit dua sisi roti tawar, atau dinikmati dalam gelas kaca. Es tung-tung pun bisa diberi tambahan, seperti potongan kacang, ketan hitam, potongan buah nangka, ataupun sagu mutiara.

Keamanan pangan dalam hal ini keamanan makanan jajanan merupakan masalah kompleks sebagai hasil interaksi antara toksisitas mikrobiologik, toksisitas kimia dan status gizi. Hal ini saling berkaitan, dimana jajanan yang tidak aman akan mempengaruhi kesehatan manusia yang pada akhirnya menimbulkan masalah terhadap status gizi.

Keamanan pangan jajanan merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Kurangnya perhatian terhadap hal ini, telah sering mengakibatkan terjadinya dampak berupa penurunan kesehatan konsumennya, mulai dari keracunan makanan akibat tidak higienisnya proses penyimpanan dan penyajian sampai risiko munculnya penyakit kanker akibat penggunaan bahan tambahan (food additive) yang berbahaya.

Makanan jajanan diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk mencukupi kekurangan energi karena bagi anak sekolah makanan jajanan merupakan menu utama saat mereka berada di sekolah maupun di luar sekolah (Rimbawan, 1999 : 2). Namun kenyataannya jajanan yang anak-anak konsumsi sekarang ini mengandung berbagai macam bahaya yang dapat mengancam kesehatan.

Es tong-tong adalah makan yang paling digemari oleh anak-anak karena rasa manis dan dingin serta warna yang sangat menarik namun dibalik penampilan dan rasa terdapat bahaya yang siap mengancam kesehatan terutama anak-anak sekolah yang biasa jajan baik itu bahaya jangka pendek seperti Diare maupun jangka panjang seperti Kanker.

Ternyata dalam pembuatan es tong-tong atau es puter masih banyak pedagang yang menggunakan bahan yang berbahaya antara lain penggunaan bahan pewarna sintetik dan pemanis sintetik serta kontaminasi mikroorganisme seperti E.coli.

Dalam penyajian Es tong-tong biasanya pedagang menggunakan alat pengambil/ penyekop Es krim yang  telah mengalami kontak dengan lingkungan luar.Karena alat pengambil/penyekop Es krim tersebut diletakan/digantung pada tong Es krim setelah penyajian Es tong-tong pada konsumen sehingga alat tersebut dapat tercemar bakteri.Keberadaan bakteri Escherichia coli dalam sumber air atau makanan merupakan indikasi pasti terjadinya kontaminasi tinja manusia (Chandra,2007). Escherichia coli yang terdapat pada makanan atau minuman yang masuk kedalam tubuh manusia dapat menyebabkan gejala seperti kolera,disentri,gastroenteritis, diare,dan berbagai penyakit saluran pencernaan lain.Es tong-tong yang telah dibuat oleh pedagang didiamkan selama 15 menit agar tekstur Es yang lebih lembut lagi didapat.Dalam kondisi tersebut Es tong-tong diletakan dalam tong Es krim yang ditutup,diketahui bahwa seluruh pedagang tidak menyediakan tempat khusus untuk menyimpan Es tong-tong karena tong untuk menyimpan Es tong-tong adalah tong yang sama untuk mengangkut Es tong-tong yang dijajakan.Tong Es sebelumnya dilapisi dengan plastik dan karung plastik kemudian diletakan dalam wadah kayu berbentuk menyerupai tong Es krim,plastik dan karung plastik tersebut dipakai lagi keesokan harinya berulang kali dan akan diganti jika keadaanya sudah tidak dapat terpakai lagi atau robek.Sesudah pemakaian karung plastik dijemur tanpa dicuci terlebih dahulu.Hal ini tentunya tidak baik,karung plastik yag digunakan berulang tanpa dicuci akan mengandung bakteri yang dapat mengkontaminasi Es tong-tong.

Sumber :

1.http://eprints.undip.ac.id/17340/1/FATMALINA_FEBRY.pdf

2.http://perpus.fkik.uinnjkt.ac.id/file_digital/skripsi%20Rahma%20Savitri.pdf

3.http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2011/02/16/bahaya-jajanan-sekolah-yang-selalu-mengancam/

4.http://syifapoenya-icip.blogspot.com/2012/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html

5.http://health.detik.com/cara-makan-sehat-yang-harus-dibiasakan-sejak-kecil?ld991106763

6.https://tracingstar.files.wordpress.com/2013/03/dsc00315.jpg

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun