Berbeda dengan dua tahun sebelumnya yang digelar tanpa pengunjung, Pesta Lomban Jepara, Jawa Tengah kembali digelar meriah Senin pagi (9/5). Tradisi tahunan yang digelar pada sepekan usai lebaran Idul Fitri tersebut diselenggarakan secara langsung di TPI Ujung Batu Jepara sekaligus disiarkan melalui kanal Youtube pemda setempat.
Bertepatan dengan tradisi kupat lepet, pesta pelarungan kepala kerbau dan sesaji yang disebut 'Pesta Lomban' dipadati oleh ribuan warga. Bupati Jepara, Dian Kristiandi dalam sambutannya menjelaskan bahwa tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur pada Tuhan atas hasil laut. "Kita melestarikan dari peninggalan nenek moyang yaitu mengucap  rasa syukur kita atas hasil yang diperoleh selama setahun," tuturnya, Senin (9/5).
Antusiasme nelayan sangat tinggi dengan melibatkan 109 perahu pengiring kepala kerbau dan sesaji. Dengan dilaksanakannya tradisi, nelayan berharap hasil laut akan makin melimpah tahun ini. "Selama 2 tahun kita hanya 30% hasil tangkapan, wajar karena waktu itu Covid-19. Tapi mudah-mudahan dengan hari ini kita laksanakan sesaji larung kepala kerbau dan sebagainya tahun depan Insya Allah produksi kita akan lebih naik," tutur Sudiyatno, ketua HNSI Jepara.
Rangkaian pesta disambung dengan Festival Kupat Lepet di Pantai Kartini setelah prosesi larung kepala kerbau selesai. Bertajuk 'Sri Sadono', Lomban ditutup dengan pagelaran wayang kulit di hari yang sama. Sederet prosesi Pesta Lomban diselenggarakan dua hari setelah sebelumnya pada Minggu (8/5), dilaksanakan ziarah makam leluhur di Makam Cik Lanang dan Makam Mbah Ronggo. Dilanjutkan dengan pertunjukan wayang kulit bertajuk 'Dewa Ruci' pada malam harinya hingga selesai pada Senin dini hari.
Kendati digelar meriah, warga diimbau untuk tetap menaati protokol kesehatan. Terlihat para petugas keamanan menegur dan membagi-bagikan masker untuk warga yang tidak mengenakan masker dari rumah. Tak hanya itu, bupati mengimbau para nelayan untuk tertib selama mengikuti larungan. "Saya tetap mengimbau kepada warga masyarakat yang sempat mengikuti larungan nanti untuk betul-betul mentaati apa yang diarahkan oleh para petugas baik mulai dari darat maupun yang sudah di tengah lautan sehingga kita tentunya tida menginginkan adanya sesuatu yang mungkin tidak baik bagi seluruh warga masyarakat," tutup Andi.
Reporter: Zainab Azzakiyyah, M. Baihaqi Erlangga Djati
Penulis: Zainab Azzakiyyah