Mohon tunggu...
Zaid Umar El Farouq UP
Zaid Umar El Farouq UP Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pancasila

Hobi saya yaitu mengunjungi suatu event baik event dalam negeri maupun event internasional.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Krisis Air Mengancam Desa Wisata LES

10 Juli 2023   13:48 Diperbarui: 10 Juli 2023   13:51 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kalian pasti tidak asing dengan kata "AIR", Air merupakan sumber kehidupan vital bagi manusia yang hidup di permukaan bumi ini yang baik berasal dari air sungai, air danau maupun air tanah. Air digunakan oleh manusia dalam berbagai kegiatan dari mandi, minum maupun mengaliri sawah.

Ketersediaan air di dunia ini begitu melimpah ruah, namun yang dapat dikonsumsi oleh manusia untuk keperluan air minum sangatlah sedikit. Selain itu, kecenderungan yang terjadi sekarang ini adalah berkurangnya ketersediaan air bersih dari hari ke hari atau yang terkenal dengan istilah krisis air. Krisis air adalah minimnya jumlah air yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan di suatu wilayah.

Hal ini dialami oleh masyarakat di sekitar Desa Wisata LES. Desa Wisata Les merupakan salah satu desa wisata yang berada di Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Bali. potensi wisata yang ada di Desa Les yakni Taman Terumbu Karang sebagai ekowisata bawah laut yang sedang dikembangkan saat ini, sedangkan ekowisata alam pengunungan ada air terjun, Yeh Mampeh, Pesona Gua, dan wisata hiking atau mendaki gunung.
Akan tetapi pesona wisata dari Desa Wisata LES menimbulkan masalah yang sangat besar bagi masyarakat sekitar yaitu krisis air. Krisis air yang di alami masyarakat Desa Wisata Les ini dialami selama 1 tahun lama yang dimana masyarakat kesusahan mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ketika memasuki musim kemarau, air bersih bahkan tidak mengalir.

Ada beberapa faktor mengapa krisis air di Desa Wisata Les terjadi yaitu;
1. Pengambilan air oleh hotel-hotel pariwisata.
Hal ini terjadi dikarenakan hotel-hotel pariwisata yang berada disekitar desa maupun di wilayah daratan bali utara menggunakan pompa jet yang menyedot air yang cukup besar dari saluran sungai maupun mata air di desa wisata tersebut.
2. Penyalahgunaan Air bersih
Banyaknya oknum yang melakukan penyalahgunaan dengan mengambil air tersebut bertujuan untuk meraup keuntungan pribadi tanpa memikirkan dampak yang akan dialami warga sekitar.

Hal ini sangat memperhatikan, dikarenakan banyak masyarakat yang kehilangan pendapatannya dikarenakan krisis air ini. Dan ini menjadi awal kebencian masyarakat Desa Wisata LES terhadap pariwisata yang dinilai telah mengambil kehidupan mereka

Masalah ini harus dipecahkan oleh pemerintah daerah Bali untuk segera menyelesaikan krisis air ini agar masyarakat Desa Wisata LES tercukupi pasokan airnya dan Desa Wisata LES bisa selamat dari krisis air dan kegiatan pariwisata di Desa Wisata LES bisa berlanjut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun