Mohon tunggu...
Achmad Zaidan Fulvian
Achmad Zaidan Fulvian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa yang sedang berjuang mendapat gelar S.T.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengaruh Tren "Cumi Darat" di Kendaraan Diesel terhadap Lingkungan Sekitar

30 Mei 2024   21:42 Diperbarui: 30 Mei 2024   22:39 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Siapa sih yang masih belum tau apa itu tren cumi darat di kendaraan diesel? cumi-cumi darat merupakan panggilan yang diberikan terhadap mobil bermesin diesel yang mampu mengeluarkan asap hitam pekat dalam jumlah yang banyak. Mobil ini biasanya sudah dimodifikasi sedemikian rupa oleh pengendaranya dengan maksud membuat mobil menjadi lebih kencang dari standarnya.

Modifikasi kendaraan merupakan hal yang umum dilakukan oleh pecinta otomotif. Mereka mampu memodif kendaraan milik mereka sesuai dengan keinginan mereka sendiri dan akhirnya timbullah tren cumi darat di kalangan pecinta kendaraan diesel. 

Tren cumi darat sudah menjadi pembahasan hangat di komunitas pecinta otomotif, khususnya dari kalangan remaja yang ingin terjun ke dunia otomotif. Komunitas yang terjun ke dunia otomotif memiliki alasan mengapa mereka lebih memilih mobil bermesin diesel daripada mobil bermesin bensin dikarenakan mobil bermesin diesel memiliki beberapa keunggulan, yaitu irit bahan bakar, memiliki torsi mesin yang besar, perawatan yang relatif mudah, dan mudah dimodifikasi sesuai keinginan mereka.

Dibalik semua keunggulan serta kekerenan hal tersebut, tren cumi darat memiliki hal yang mampu merugikan bagi sekitarnya. Asap hitam pekat yang dikeluarkan dari mobil bermesin diesel tersebut mampu meningkatkan polusi emisi global, dimana emisi diesel berkontribusi pada perkembangan kanker, efek kesehatan pernapasan, polusi udara, pengurangan visibilitas, dan perubahan iklim global. 

Dengan banyaknya asap hitam pekat yang dikeluarkan dari mobil diesel "cumi darat" mampu menyebabkan kerugian bagi sekitarnya. Mulai dari partikel kasar yang menyebabkan pencemaran udara, pengurangan visibilitas kendaraan di jalanan yang sangat membahayakan pengendara lain, penyebab polusi udara yang mampu memberikan penyakit pernafasan.

Tidak bisa dipungkiri bahwa setelah berkembangnya zaman, bahan bakar diesel tetap berpotensi menjadi salah satu penyumbang emisi terbesar di masa yang akan mendatang. Meskipun telah ada berbagai upaya untuk mengurangi emisi, seperti penggunaan biodiesel dan perawatan yang lebih baik, bahan bakar diesel masih memiliki potensi besar dalam menghasilkan emisi karbon dioksida (CO2) dan gas rumah kaca lainnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun