Kipas angin adalah salah satu perangkat elektronik rumah tangga yang umum digunakan untuk sirkulasi udara. Meski tampak sederhana, kipas angin bekerja menggunakan prinsip elektromekanika yang melibatkan motor listrik sebagai penggerak baling-baling. Dalam rangkaian kipas angin, kapasitor memiliki peran penting yang mendukung kinerja motor agar lebih efisien dan stabil. Artikel ini membahas fungsi kapasitor pada kipas angin, jenis kapasitor yang digunakan, serta pengaruhnya terhadap performa perangkat.Â
  Perkembangan kipas angin semakin bervariasi baik dari segi ukuran, penempatan posisi, serta fungsi. Ukuran kipas angin mulai kipas angin mini (Kipas angin listrik yang dipegang tangan menggunakan energi baterai), kipas angin digunakan juga di dalam unit CPU komputer seperti kipas angin untuk mendinginkan processor, kartu grafis, power supply dan cassing. Kipas angin tersebut berfungsi untuk menjaga suhu udara agar tidak melewati batas suhu yang ditetapkan. Kipas angin juga dipasang pada alas atau tatakan Laptop untuk menghantarkan udara dan membantu kipas laptop dalam mendinginkan suhu laptop tersebut.
  Kipas angin dapat dikontrol kecepatan hembusan dengan 3 cara yaitu menggunakan pemutar, tali penarik serta remote control. Perputaran baling-baling kipas angin dibagi dua yaitu sentrifugal (Angin mengalir searah dengan poros kipas) dan Axial (Angin mengalir secara paralel dengan poros kipas).
  Kipas angin biasanya menggunakan motor induksi satu fasa sebagai penggerak. Motor ini memiliki stator (bagian diam) dan rotor (bagian berputar). Namun, karena motor induksi satu fasa memiliki kesulitan dalam memulai putaran, maka diperlukan sebuah komponen tambahan untuk menghasilkan torsi awal.
   Kapasitor kipas angin memiliki peran dan fungsi yang sangat penting.fungsi kapasitor pada kipas angin adalah untuk menyimpan muatan arus listrik untuk memulai putaran awal, ketika kipas mulai berputar, daya yang diambil dari muatan yang tersimpan pada kapasitor akan sangat dibutuhkan. Karena itu, kehadiran kapasitor kipas angin sangat berguna untuk membuat alat elektronik ini bisa beroperasi. Selain itu kapasitor pada kipas juga berfungsi untuk mengontrol kecepatan putar pada kipas angin,jika kapasitor yang digunakan berukuran besar, maka putaran kipasnya juga akan semakin cepat, sebaliknya jika kapastior yang digunakan berukuran kecil,putarannya akan semakin lambat.
  Apabila komponen yang satu ini mengalami kerusakan, beberapa tandanya akan dapat diketahui. Jika kapasitor kipas angin rusak, putaran kipas akan melambat dan tentu saja hal ini bakal memengeruhi angin yang dihasilkan karena menjadi semakin kecil. Akan tetapi, perhatikan ukuran kapasitor karena pergantian elemen tersebut mengharuskan adanya kesamaan, termasuk dari segi ukuran. Biasanya, ukuran kapasitor kipas angin tertera cukup jelas, yaitu antara 1,5 F hingga 4 F.
  Ciri - ciri kapasitor kipas angin rusak seperti : kipas angin tidak berputar dengan normal, hembusan kipas angin menjadi lemah, putaran kipas angin tidak stabil, dan baling - baling tidak bisa berputar sendiri (harus dibantu diputar dahulu), maka dari itu kipas angin harus di cek secara berkala dan menyesuaikan dengan kapasitor yang sesuai
  Cara kerja kapasitor pada kipas angin adalah saat kipas angin dinyalakan, arus listrik akan mengalir kepada dinamo. Dengan begitu, kipas dapat berputar. Nah, pengaturan kecepatan kipas tersebut akan ditentukan oleh kapasitor kipas anginnya. Cara kerja dari kapasitor pada kipas angin adalah dengan menghasilkan tegangan listrik yang variatif. Yang kemudian akan dialirkan ke motor atau dinamo kipas. Semakin cepat perputaran kipas angin, energi yang dikeluarkan oleh kapasitor kipas angin juga menjadi semakin besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H