Mohon tunggu...
Zaidan Irfan
Zaidan Irfan Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB, Komunikasi Digital dan Media

Saya adalah Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB jurusan Komunikasi Digiatal dan Media.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika Komunikasi Digital di Era Kampanye

4 Maret 2024   22:00 Diperbarui: 4 Maret 2024   22:03 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Pendahuluan
Komunikasi telah menjadi unsur tak terpisahkan dalam interaksi manusia, baik secara
langsung maupun melalui media digital. Dalam era kampanye modern, di mana media sosial
memainkan peran sentral, pentingnya etika komunikasi digital menjadi semakin mendesak.
Masyarakat dihadapkan pada tantangan untuk menjaga keseimbangan dan keharmonisan
dalam berkomunikasi di dunia maya. Artikel ini akan membahas etika komunikasi digital
dengan fokus pada penggunaan media sosial dalam era kampanye.


Pentingnya Etika Komunikasi di Era Digital
Komunikasi, sebagai bentuk interaksi manusia, telah melibatkan berbagai bentuk,
termasuk media digital seperti media sosial. Proses interaksi tersebut melibatkan pertukaran
makna secara verbal maupun nonverbal, yang di dalamnya terkandung upaya menciptakan
keseimbangan dalam masyarakat. Di era modern, komunikasi digital menjadi bagian integral
dari kehidupan sehari-hari, memungkinkan pertukaran pesan melalui berbagai platform digital.


Etika Komunikasi Digital
1. Kebijakan Bermedia
Pentingnya kebijakan bermedia dalam penggunaan media sosial telah diakui oleh Rifauddin
(2016). Upaya untuk menghindari konten berbau SARA adalah langkah awal untuk
membangun lingkungan digital yang aman dan positif.
2. Isi Konten Bermutu
Wahyudin dan Karimah (2016) memberikan pandangan tentang pentingnya memposting
konten yang bermanfaat dan memeriksa kembali sebelum mempublikasikannya. Ini merupaka
langkah preventif untuk menghindari konflik dan menyediakan nilai tambah dalam interaksi
digital.
3. Batasan dan Kebebasan Pengguna Media Sosial
Pandangan dari Machsun Rifauddin (2016) mengenai batasan dan kebebasan pengguna media
sosial menekankan pada pentingnya membedakan obrolan pribadi dan publik. Hal ini
menciptakan lingkungan yang lebih aman dan menghormati privasi.
4. Diskusi dan Perdebatan di Media Sosial
Fahrimal (2018) memandang perlunya perdebatan dilakukan di luar media sosial, menekankan
pada diskusi yang konstruktif dan menghindari serangan langsung.


Pengaruh komunikasi digital
Media sosial memberikan kebebasan, tetapi kebebasan itu tidak mutlak, perlunya
batasan pribadi dan etika dalam berpendapat untuk menciptakan lingkungan digital yang sehat
dan positif. Komunikasi digital telah mengakibatkan perubahan mendalam dalam berbagai
aspek kehidupan, membawa pengaruh signifikan terhadap individu, masyarakat, dan hubungan
antarnegara. Berikut adalah beberapa pengaruh utama dari komunikasi digital:


1. Pertukaran Informasi yang Cepat:
Komunikasi digital memungkinkan pertukaran informasi secara instan. Berita, ide, dan
peristiwa dapat disampaikan dengan cepat kepada khalayak global, mengubah cara kita
mengakses dan mengonsumsi informasi.
2. Pengaruh pada Partisipasi Publik:
Media sosial dan platform komunikasi digital lainnya memberikan warga akses
langsung untuk berpartisipasi dalam berbagai isu dan kampanye. Hal ini memperkuat peran
masyarakat dalam proses demokratisasi dan memberikan suara kepada kelompok yang
sebelumnya mungkin tidak terdengar.
3. Transformasi Bisnis dan Pekerjaan:
Komunikasi digital telah mengubah cara bisnis dijalankan. Perusahaan dapat
memanfaatkan platform digital untuk pemasaran, layanan pelanggan, dan kolaborasi tim,
sementara pekerja dapat bekerja dari jarak jauh dengan bantuan alat komunikasi digital.
4. Dampak pada Budaya dan Gaya Hidup:
Media sosial memainkan peran besar dalam membentuk tren budaya dan gaya hidup.
Konten digital, seperti video, meme, dan tren online, dapat dengan cepat menjadi viral dan
memengaruhi persepsi dan pilihan masyarakat.
5. Perubahan dalam Pola Konsumsi Media:
Komunikasi digital telah merubah cara kita mengonsumsi konten media. Streaming
online, podcast, dan platform berbagi video memberikan akses tak terbatas pada konten hiburan
dan pendidikan.
6. Tantangan Privasi dan Keamanan:
Pertukaran informasi yang intens di dunia digital membawa tantangan terkait privasi
dan keamanan data. Individu dan organisasi harus mempertimbangkan risiko terkait kebocoran
informasi pribadi dan serangan siber.
7. Perubahan dalam Gaya Komunikasi:
Gaya komunikasi telah mengalami transformasi dengan adanya emoji, meme, dan
singkatan khas internet. Hal ini menciptakan bahasa baru dan memengaruhi cara orang
berinteraksi secara online.


Penting untuk diingat bahwa sementara komunikasi digital membawa dampak positif,
pengelolaan dengan bijak diperlukan untuk mengatasi tantangan yang mungkin timbul.
Kesadaran akan etika digital, privasi, dan keamanan informasi menjadi kunci dalam
mengoptimalkan manfaat dari komunikasi digital.


Mendorong penerapan etika komunikasi digital
Komunikasi digital telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari,
membentuk pola interaksi, aliran informasi, dan keterlibatan dalam dunia maya. Agar
penggunaan teknologi ini tetap seimbang dan harmonis, penting bagi masyarakat untuk secara
aktif mendorong dan menerapkan etika komunikasi digital.


Salah satu cara untuk mendorong dan menerapkan etika komunikasi digital dengan cara
pendidikan/ edukasi. Edukasi kepada Masyarakat sangat penting, karena penerapan etika
komunikasi digital adalah tanggung jawab bersama kita untuk memastikan bahwa teknologi
digital digunakan secara bijak, memberikan manfaat, dan mendukung perkembangan
masyarakat secara keseluruhan.


Kesimpulan
Etika komunikasi digital di era kampanye tidak hanya sebatas kewajiban, melainkan
sebuah kebutuhan mendesak. Dengan memahami batasan dan memperkuat etika dalam
penggunaan media sosial, masyarakat dapat menjaga keseimbangan dan menciptakan
keharmonisan dalam interaksi digital. Dengan demikian, masyarakat dapat memanfaatkan
media sosial sebagai sarana positif dalam menyampaikan pesan, berpendapat, dan
berpartisipasi dalam kampanye tanpa mengorbankan nilai-nilai etika dan keseimbangan sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun