Mohon tunggu...
Zaidaan Farros
Zaidaan Farros Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Hobi: menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Transformasi Pendidikan sebagai Urgensi Peningkatan Kecerdasan dalam Masalah Artificial Intelligence

18 April 2023   14:30 Diperbarui: 18 April 2023   14:35 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

TRANSFORMASI PENDIDIKAN SEBAGAI URGENSI PENINGKATAN KECERDASAN BERPIKIR DALAM MASALAH ARTIFICIAL INTELLIGENCE   Pendidikan saat ini menjadi salah satu puncak pembahasan bagi seluruh para ahli di dunia, karena dengan pendidikan, suatu negara dapat meningkatkan kecerdasan sumberdaya manusianya berdasarkan apa yang diinginkan. 

Di Indonesia sendiri pendidikan menjadi fokus utama bagi para ahli dan pakar pendidikan dalam menjalankan tugas, yaitu meningkatkan stabilitas kependidikan bagi para guru dan murid. Di tahun 2022 kemarin tepatnya bulan Februari, yang di resmikan oleh Mendikburistek Nadiem Anwar Makarim. 

Beliau menyatakan adanya perubahan kurikulum, yaitu kurikulum 13 menjadi kurikulum merdeka. Perubahan system kependidikan karena adanya faktor, kurang efektifnya para murid dalam menentukan kependidikan menuju kejenjang yang lebih tinggi, berdasarkan jurusan yang telah di tempuh di sekolah menengah. Adanya sistem merdeka belajar siswa memiliki hak pribadi dalam menentukan keinginanya, program yang sudah terlaksana di sekolah seperti penerapan pembelajaran mulitikultural, dan cerdas teknologi semakin terbantu dengan adanya merdeka belajar.

Peningkatan kependidikan, bukan hanya sekedar berhenti dipeningkatan sistem  pembelajaran,  tetapi dunia saat ini semakin gila dengan teknologi, apa pun bidangnya para pakar teknologi  ingin membuat itu semua lebih mudah, dan pada akhirnya di beberapa tahun terakhir banyak sekali web penyedia jasa pertanyaan, semua petanyaaan yang di berikan akan lansung terjawab, ini yang telah dikenal kercerdasan AI, dimana semua itu dikerjakan  oleh sistem buatan manusia yaitu Robot AI, platform yang menyediakan itu banyak sekali, contonya saja yang sudah terdengar di kalangan masyarakat yaitu Chat GPT yang bertugas jelasin apa aja dan ngerjain tugas, Jasper dimana web yang menyediakan jasa penyelesaian pembuatan naskah, Grammarly untuk mengecek bahasa, dan yang terahir Quillbot yaitu menyusun kalimat, masih banyak lagi AI yang di gunakan sebagai penyelesaian tugas. 

Dengan adanya pengembangan teknologi AI, apakah kedepanya kependidikan di Indonesia bahkan dunia semakin maju?, pertanyaan itu yang membuat para pakar pendidikan harus menimbang keberadaan teknologi  AI bagi transfomasi kecerdasan siswa di kanca pendidikan.

Munculnya aspek tentang pendapat baik buruknya teknologi di Indonesia membuat banyak sekali pro dan kontra yang bermunculan, di berita dunia pendidikan Amerika, disalah satu sekolah melarang siswanya mengunakan Teknologi AI di dalam pendidikanya karena ada banyak faktor. Hal ini yang harus kita pikirkan, adanya teknologi AI adalah sebuah kemajuan pendidikan tentang teknologi, tetapi dengan itu seharusnya terdapat control terhadap pengunaan ataupun pengoprasiannya, kemajuaaterdapat control terhadap pengunaan ataupun pengoprasiannya, kemajuaan itu harus kita beri apresiasi tetapi dengan apresiasi itu apakah kedepanya orang menjadi pintar dalam belajar, atau mengerjakan tugasnya?

Medengar kecangihan teknologi AI, bagaimana pendidikan di Indonesia? apakah Sistem kurikulum merdeka belajar bisa menerima pembelajaran dengan teknologi Artificial Intelligence?, semangat baru dengan kurikulum baru, transformasi pendidikan yang begitu bertubi-tubi bagi masalah kependidikan di Indonesia, beberapa tahun kemarin Indonesia telah di guncang wabah covid 19, di saat itu pun kependidikan Indonesia terkena masalah besar, tetapi para pakar pendidikan harus berpikir bagaimana jalan keluarnya, di tahun itu  pula para pakar pendidikan menyatakan  mengelar sokolah dengan sistem daring, belajar dengan online, saat itulah perubahan derastis yang dialami para pelajar bahkan pengajar, semua seketika harus jadi, pengubahan sistem belajar pun harus terlaksana, ini seperti dunia buatan yang harus di upgrade dahulu.

Masalah Artificial intelligence di dalam pendidikan seharusnya terdapat control karena terdapat dampak buruk yaitu menganggap mudah dalam mengerjakan tugas, karena dengan sekali tekan di suatu wep penyedia jasa tugas dan hasilnya langsung jadi tanpa adanya pemikiran yang harus di pikirkan oleh orang melakukan itu, ini cenderung membuat orang bodoh dan menjadi pembohong, dimana kita mengerjakan tugas tetapi tugas itu sudah istant, terus jawaban itu kita serahkan kepada guru yang memberikan tugas, hal ini yang membuat, pendidikan kita menjadi sarana kebodohan dan kebohongan, pada hal dari dulu kita sudah mengenal ing ngarsa sung tulodho Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani artinya di depan menjadi panutan atau contoh, di tengah menjadi penjalar atau penyeimbang sepantara, dan di belakan melakukan dorongan.

Maka dari itu bagi para pakar pendidikan bahkan para pakar teknologi, harus mencoba memikirkan lagi, masa depan kependidikan, karena dengan salah asupan belajar, generasi kedepanya akan semakin terperosok dalam kegelapan dunia maya, dan akan mengandalkan sesuatu teknologi, dimana dasarnya teknologi adalah ciptaan dengan batas buatan pikiran manusia, apakah dengan adanya itu manusia akan kalah dengan ciptaanya? Maka dari itu kita sebagai pengajar maupun siswa harus tahu dimana porsi dalam memanfaatkan teknologi, baik sekali bagi para pelajar yang belajar dari teknologi AI, tetapi jika sudah salah pengunaan, itu yang bahaya. Mau jadi apa negeri ini jika kedepanya generasi tergantun dengan teknologi AI,  maka dari itu kita harus pandai-pandai mengunakan teknologi jangan sampai menjadi budak teknologi maupun menjadi pembohong di dalam meja pendidikan.                

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun