Era Indonesia Emas merujuk pada periode yang diharapkan akan terjadi pada tahun 2045, bertepatan dengan seratus tahun kemerdekaan Indonesia. Istilah ini menggambarkan cita-cita Indonesia untuk menjadi negara maju, berpendapatan tinggi, dan memiliki kualitas hidup yang sangat baik. Untuk mencapai tujuan ini, Indonesia perlu melaksanakan strategi yang komprehensif dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi, pendidikan, kesehatan, teknologi, dan lingkungan.
Suksesnya Era Indonesia Emas 2045 memerlukan kolaborasi dan koordinasi antara semua sektor, termasuk pemerintah, sektor swasta, akademisi dan peneliti, masyarakat, media, sektor internasional dan generasi muda. Dengan kata lain, sinergi yang aktif, efektif dan berkelanjutan dari semua sektor tersebut memiliki peran dan kontribusi penting yang diperlukan untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai negara maju dan sejahtera pada tahun 2045.
Sinergi yang aktif, efektif dan berkelanjutan dari semua sektor, perlu didukung dengan ketersediaan data yang baik dan valid. Agar tidak seperti pepatah melayu Kutai (salah satu suku  asli Kalimantan Timur), "Paccohnya Maha, Buktinya Nade" (Hanya Berucap, Buktinya Tidak Ada), alias, "Tong Kosong Nyaring Bunyinya". Ketersediaan data yang baik dan valid, memerlukan dukungan riset dan inovasi yang dikemas secara fokus dan tepat sasaran. Dukungan Riset dan Inovasi adalah dua komponen penting dalam pembangunan yang bekerja secara sinergis untuk mensukseskan visi Indonesia emas yang berkelanjutan.
Riset adalah proses sistematis untuk mencari, menganalisis, dan memahami informasi baru melalui metode ilmiah. Dengan riset, maka pengetahuan baru dapat ditemukan dan digunakan untuk memecahkan masalah, mengoptimalkan sumber daya, dan merancang kebijakan atau strategi yang lebih efektif. Sedangkan Inovasi merupakan proses pengembangan dan penerapan ide, metode, atau produk baru yang memberikan nilai tambah dan manfaat bagi masyarakat. Inovasi sering kali merupakan hasil dari riset, di mana temuan-temuan baru diimplementasikan menjadi solusi praktis.
Sebagai bagian dari Masyarakat dan sektor yang diprediksi memberikan kontribusi besar, Generasi Muda diharapkan menjadi Garda Terdepan untuk kesuksesan visi Indonesia Emas 2045. Generasi Muda yang ditarget mensukseskan misi Indonesia Emas 2045 adalah generasi Gen Z atau Gen Digital, dengan rentang waktu usia saat ini adalah 12-27 Tahun.
Fakta dari data primer hasil interview terhadap 30 responden keterwakilan Gen-Z menyatakan bahwa peran riset dan inovasi dalam Indonesia Emas adalah sangat penting dan strategis, bahkan keberadaannya dipandang mampu mengatasi segala masalah dan menawarkan solusi praktis dan tepat, atau dengan kata lain," Research as the problem solver". Sekitar 40 % responden menyatakan bahwa dengan adanya riset dan inovasi dipandang mampu meningkatkan daya saing global (termasuk : sumber daya manusia, teknologi dan ekonomi), selebihnya 30% riset dan inovasi mampu meningkatkan kolaborasi global (termasuk : percepatan teknologi digital dan terapan, serta investasi asing), dan peningkatan dalam mengatasi tantangan sosial dan lingkungan (termasuk : kesejahteraan bersama dan keberlanjutannya) sebesar 30%.
Gen-Z memandang peran strategis riset dan inovasi merupakan dua komponen penting yang tidak bisa terpisahkan. Riset dan Inovasi secara sinergis mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kualitas hidup, dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Dengan adanya Riset dan Inovasi, Â akan menyediakan kemampuan untuk mengidentifikasi masalah dengan baik, memungkinkan untuk mengambil keputusan dengan tepat berbasis data, dan mampu mengimplemantasikannya untuk menepis tantangan yang menghadang.
Sebagai tambahan, Gen-Z juga menyatakan optimisme bahwa dengan tumbuhnya mereka di era teknologi digital, bukan tidak mungkin mereka kelak akan banyak berperan dan berkontribusi langsung dalam riset dan inovasi dengan lebih baik dan cepat. Keterbukaan terhadap teknologi informasi, kebebasan menuangkan ide kreatif dan inovatif, dan keberanian mengambil resiko serta melawan tantangan, merupakan modal utama mereka agar riset dan inovasi menjadi aplikatif dan solutif.
Jadi, dari sudut pandang Gen-Z, riset dan inovasi bukan hanya kemajuan dari aspek teknologi dan ekonomi saja, tetapi terhadap segala aspek masa depan yang diharapkan tercipta lebih adil, inklusif dan berkelanjutan. Secara keseluruhan, Gen Z melihat riset dan inovasi sebagai kunci strategis untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Mereka optimis bahwa dengan investasi yang tepat dan dukungan dari semua pihak, Era Indonesia Emas 2045 bisa menjadi Era Puncak Kebanggaan masyarakat Indonesia.
Lebih lanjut Gen-Z mengungkap bahwa riset dan Inovasi sangat berperan secara strategis dalam menciptakan peluang baru, mengatasi tantangan global, dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 yang selaras dengan aspirasi Generasi Muda. Selaras dengan era-nya yang tumbuh dengan teknologi digital (internet, media sosial, dan smartphone), yang tentunya sangat mempengaruhi cara berinteraksi, belajar, dan bekerja. Sehingga dalam pelaksanaannya, patut diarahkan agar peran strategis riset dan inovasi dalam eksploitasi setiap potensi sumber daya, dibarengi kebijakan kesejahteraan yang berkelanjutan. Berkelanjutan dan bertanggung jawab sebagai attitude yang penting, artinya, tidak merusak dan tidak mengganggu. Seperti mengutip pepatah melayu Kutai, "Tuah Himba Untung Langgong" yang berarti menjaga kekayaan sumber daya, maka manfaat yang diperoleh akan langgeng (lancar).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H