Mohon tunggu...
Zai Lendra
Zai Lendra Mohon Tunggu... -

Politik itu penting bagi kehidupan saya pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Maaf Cakap, Media Malaysia Mulai Kurang Ajar

30 November 2014   16:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:27 1414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14173128921266385513

[caption id="attachment_379259" align="alignnone" width="589" caption="Utusan Online/ Sumber directory.justlanded.com"][/caption]

Jangan pernah membenarkan apalagi ikut-ikutan senang atas tudingan media Malaysia terhadapbapak Ir. H. Joko Widodo yang mengatakan Presiden ke-7 RI ini angkuh dan boneka Amerika Serikat.

Karenaini sudah menginjak-nginjak harga diri bangsa Indonesia. Agaknya Media tersebut memanfaatkan situasi perpolitikan di Indonesia yang ada sekarang ini, karena masih banyak rakyatnya yang belum bisa menerima kekalahan pilpres lalu.

Kita harus cerdas, kedepankan semangat nasionalis, tunda dulu rasa emosi tentang yang satu ini. Media tersebut tak sepatutnya memberitakan hal yang demikian. Itu artinya sudah mencampuri urusan dalam negeri orang.

Bahkan bukan hal yang mustahil rasanya dengan pemberitaan media tersebutdijadikan bahan olok-olokanuntuk TKI kita di sana. Karena merasa tidak terima mereka melawan lalu melanggar hukum yang ada di negara tersebut. Seperti yang sudah banyak kita saksikan di media-media nasional.

Media tersebut pasti punya tujuan dan maksud yang tidak baik dengan negara yang kaya dengan sumber daya alamnya ini. Ketegasan Presiden Jokowi untuk mempertahankan kekayaan sumber daya alam kita dari tangan-tangan orang yang tidak bertanggung jawab harus didukung. Kita harus bersatu untuk menolaknya.

Jangan biarkan kekayaan Alam kita dinikmati oleh orang lain. Darah dan keringat mengalir, suara tangis di mana-mana, ketika para pahlawan kita dulu merebut kemerdekaan dari tangan penjajah dengan niat agar anak-cucunya kelak bisa menikmati kekayaan alamnya.

Kalau media nasional yang menuding tak disoal, tetapi, kalau sudah disampaikan media asing (Malaysia) hati ini rasanya sakit dan sedih sekali.

Sebagaimana diketahui Presiden Jokowi memerintah untuk meneggelamkan kapal asing yang mencuri ikan di wilayah perairan Indonesia. Terkait dengan ini, Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Seri Anifah Aman mengingatkan bahwa Malaysia dan Indonesia telah menandatangani memorandum kesepakatan (MoU) yang berkaitan dengan Garis Panduan Bersama Tentang Layanan Terhadap Nelayan oleh Agensi Penguat kekuasaan Maritim Malaysia (Maritim Malaysia) dan pihak berkuasa maritime Indonesia pada 27 Januari 2012. Baca: Media Malaysia: Jokowi Boneka Amerika Serikat

Dari dalam negeri terkait tudingan media Malaysia tersebut, politisi Gerindra yang juga merupakan Wakil Ketua DPR-RI yang kerap mengkritik kebijakan Jokowi kali ini mendukung walaupun disertai sindiran. Baca: Fadli Zon Bela Jokowi Soal Tudingan Media Malaysia, Tetapi Tetap Disertai Sindiran

Sejak pertikaian Indonesia dan Malaysia itulah media massa Malaysia menyoroti Presiden Jokowi. Media tersebut mengopinikan Presiden pemenang pilpres 2014 tersebut tidak sensitif membina hubungan antarnegara.

Opini itu dimuat dalam sebuah media online dari surat kabar, Utusan.com yang juga dengan gampangnya menyebutkan Presiden Jokowi sebagai sosok pemimpin yang angkuh karena membuat pernyataan untuk menenggelamkan kapal-kapal asing. Sedangkan sebutan Presiden Jokowi sebagai boneka Amerika Serikat menyoal tentang isu di masa kampanye pilpres 2014 Jokowi adalah proaksi Amerika Serikat. Adapun judul artikelnya “ Maaf Cakap, Inilah Jokowi”, Terus terang saja, tujuh turunan saya nggak ridho kalau ada yang menuding Presiden Jokowi dan presiden-presiden sesudahnya dituding oleh media asing seperti itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun