Mohon tunggu...
zahwa safaa
zahwa safaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tamat Peta dengan PH (Petani Cermat Peduli Tanaman dengan pH) oleh Mahasiswa BBK 4 Universitas Airlangga di Desa Ringintelu, Banyuwangi

24 Juli 2024   13:13 Diperbarui: 24 Juli 2024   13:17 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kuliah Kerja Nyata - Belajar Bersama Komunitas (KKN-BBK) 4 Universitas Airlangga merupakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang bertujuan untuk mendorong mahasiswa memiliki manfaat yang sangat berguna untuk masyarakat dengan menyalurkan ilmu yang sudah didapatkan selama dibangku perkuliahan. Kelompok BBK 4 tahun 2024 yang dilaksanakan tanggal 2 Juli hingga 27 Juli 2024 yang salah satunya ditempatkan di Desa Ringintelu, Kecamatan Banyuwangi. 

Banyuwangi merupakan kabupaten yang terletak di Jawa Timur. Banyuwangi memiliki banyak komoditas buah-buahan organik yang sangat subur jika ditanam di tanah banyuwangi. Seperti buah jeruk, buah naga, pepaya, dan pertanian yang  lain. Dengan tanah yang sangat subur tersebut pastinya dibutuhkan pH tanah yang bagus agar pertanian dapat tumbuh dengan baik. Di Desa Ringintelu sendiri para petani di tempat tersebut masih menggunakan cara yang tradisional dengan cara merasakan dengan memakai tangan, jika tanah tersebut gembur maka tanah tersebut cocok untuk ditanami berbagai macam pertanian. Dengan menggunakan cara tersebut pastinya kurang efektif karena kurang akurat bagi pengecekan tanah. 

Tanah dengan pH yang tepat sangat penting untuk pertumbuhan tanaman dan hasil pertanian yang optimal. pH tanah yang tidak tepat dapat menghambat penyerapan unsur hara oleh tanaman dan menurunkan produktivitas lahan pertanian. Banyak petani  pedesaan yang tidak memahami pentingnya pH tanah dan cara mengukurnya. Oleh karena itu, untuk menanggapi masalah tersebut program KKN-BBK 4 Kelompok Ringintelu program sosialisasi alat pengukur pH tanah dirancang untuk mendidik petani tentang pentingnya pH tanah dan cara mengukur serta mengelola pH tanah sesuai dengan kebutuhan tanaman. 

Dengan adanya alat pengukur pH tanah pastinya sangat membantu para petani untuk pengecekan kualitas tanah yang akan ditanami pertanian. Umumnya, unsur hara mudah diserap oleh akar tanaman pada pH netral disekitaran 6,5 - 7,5 karena pada pH tersebut, banyak unsur hara makro yang larut dalam air, sehingga mudah diambil oleh tanaman. Pada pH yang lebih rendah atau lebih tinggi, ketersediaan unsur hara makro ini akan berkurang. Di sisi lain, pada pH netral, jumlah unsur hara mikro yang tersedia biasanya lebih sedikit dibandingkan dengan pH rendah atau tinggi, tetapi jumlahnya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan tanaman. Langkah-langkah yang bisa diambil untuk mencapai kondisi pH tanah yang netral adalah dengan menambahkan kapur dolomit jika pH tanah rendah (asam). Sebaliknya, jika pH tanah terlalu tinggi (basa), penambahan sulfur dapat dilakukan untuk menurunkan pH tanah.

Cara pemakaian alat pengukuran pH tanah : 

  1. Hidupkan alat pengukur pH tanah, pastikan terdapat sumber daya atau baterai yang terpasang.

  2. Ubah mode ke mode pH, akan muncul indikator pH sebesar 7 sebelum di tancapkan ke tanah.

  3. Tancapkan ke tanah yang akan di ukur pH nya.

  4. Tunggu beberapa saat, angka akan berubah.

  5. Catat hasil yang muncul.

Dengan diadakan sosialisasi pengukuran ph tanah menggunakan alat diharapkan para petani di Desa Ringintelu sangat membantu dalam kegiatan pertanian di sawah para petani agar mendapatkan pengetahuan tata cara pengukuran ph tanah agar mendapatkan hasil yang maksimal, dapat meminimalisir kemungkinan gagal panen dan dapat meningkatkan ekonomi desa menjadi berkembang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun