Malpraktik dalam kesehatan masyarakat merupakan isu yang semakin mendesak dan perlu mendapatkan perhatian serius. Tidak hanya berkaitan dengan tenaga medis, malpraktik ini mencakup berbagai tindakan yang dapat merugikan masyarakat secara luas. Saat tenaga kesehatan masyarakat gagal menjalankan tugasnya dengan baik dikarenakan kurangnya pengetahuan, keterampilan, atau pelanggaran etika, dampaknya bisa sangat merugikan bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu contoh bentuk malpraktik yang sering terjadi adalah penyebaran informasi yang tidak akurat atau menyesatkan. Pada era informasi yang cepat seperti saat ini, tenaga kesehatan khusunya yang bekerja dibidang Kesehatan masyarakat memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan informasi yang benar dan berbasis bukti kepada masyarakat. Karena apabila informasi yang disampaikan tidak akurat, hal ini yang membuat masyarakat salah mengambil keputusan terkait kesehatan mereka. Contohnya, saat kampanye vaksinasi, apabila tenaga kesehatan tidak dapat memberikan informasi dengan jelas dan benar mengenai manfaat dan risiko vaksin tersebut, hal itu dapat menyebabkan keraguan di kalangan masyarakat yang nantinya dapat berujung pada penolakan vaksinasi. Ini adalah contoh nyata bagaimana malpraktik dalam komunikasi kesehatan dapat berdampak luas.
Selain itu, malpraktik juga dapat terjadi pada saat kebutuhan kesehatan masyarakat yang mendesak diabaikan begitu saja. Misalnya, jika suatu program kesehatan lebih memprioritaskan kelompok tertentu tanpa mempertimbangkan kelompok yang lebih rentan, maka hal ini dapat dianggap sebagai malpraktik yang merugikan masyarakat secara keseluruhan.
Kurangnya pelatihan dan pendidikan juga berkontribusi terhadap malpraktik dalam sector kesehatan masyarakat. Banyak tenaga kesehatan masyarakat yang terjun ke lapangan tanpa bekal pengetahuan yang cukup mengenai etika dan standar pelayanan. Oleh karena itu, sangat penting bagi institusi pendidikan dan lembaga kesehatan untuk menyediakan pelatihan yang berkelanjutan serta relevan, agar tenaga kesehatan maupun medis dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan sesuai dengan prinsip integritas.
Dalam menghadapi tantangan ini, regulasi dan kebijakan yang jelas sangat diperlukan. Pemerintah dan lembaga kesehatan harus bekerja sama untuk mengembangkan kebijakan yang mendukung etika profesional dan memberikan perlindungan hukum bagi tenaga kesehatan. Dengan adanya regulasi yang tegas, diharapkan tenaga kesehatan masyarakat akan lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas mereka dan mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi.
Membangun prinsip integritas profesional merupakan langkah penting untuk mencegah terjadinya malpraktik. Setiap tenaga kesehatan masyarakat harus memiliki komitmen yang kuat terhadap kesehatan masyarakat dan berupaya untuk menciptakan lingkungan yang aman dan sehat. Dengan melibatkan masyarakat dalam program-program kesehatan dan memberikan informasi yang akurat, maka nantinya tenaga kesehatan dapat membangun kepercayaan dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga kesehatan mereka sendiri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H