Di Indonesia, sebagian besar penduduknya menjadikan beras sebagai makanan pokok. Oleh karena itu, komoditas padi memiliki peran yang sangat penting khususnya untuk memenuhi kebutuhan pangan beras. Selain itu, dalam konteks ekonomi nasional, padi juga memiliki kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sektor pertanian. Dengan demikian kelangsungan produksi padi Indonesia menjadi semakin penting untuk menjaga ketahanan pangan dan mempertahankan kontribusi sektor pertanian terhadap PDB negara.
Namun faktanya, menurut data yang dipublikasikan Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia telah mengalami penurunan produksi padi dalam beberapa tahun belakangan. Angka produksi paling rendah selama periode 2018-2023 tercatat pada tahun 2023 dengan hanya mencapai 53,98 juta ton, atau mengalami penurunan sebanyak 767,98 ribu ton dari tahun sebelumnya. Sementara itu, untuk tahun 2024 produksi padi di Indonesia diperkirakan akan Kembali turun menjadi 52,66 juta ton.
Terjadinya penurunan produksi padi ini tentunya menimbulkan kekhawatiran karena akan mengancam ketahanan pangan, kesejahteraan petani, serta menjadi masalah bagi sektor pertanian sendiri. Oleh karena itu kasus penurunan produksi padi ini perlu
menjadi perhatian. Lantas sebenarnya apa yang menyebabkan terjadinya penurunan produksi padi tersebut?
Beberapa faktor penyebab terjadinya penurunan produksi padi bisa berasal dari faktor manusia hingga faktor alam. Faktor penyebab tersebut tidak hanya berdampak langsung terhadap penurunan produksi padi, namun juga bisa berdampak panjang terhadap kelangsungan produksi padi di masa depan. Beberapa faktor penyebab penurunan produksi padi di Indonesia diantaranya sebagai berikut :
1. Penurunan luas panen padi
Berdasarkan data BPS 2023, selama periode 2018-2023 luas panen padi di Indonesia mengalami penurunan sekitar 0,24 juta hektar. Semakin berkurangnya luas panen padi akan berdampak langsung terhadap penurunan jumlah panen padi di setiap tahunnya. Sementara itu, salah satu pemicu utama penurunan luas panen padi di Indonesia ialah semakin berkurangnya area tanam padi yang bisa disebabkam oleh alih fungsi lahan pertanian, baik untuk kebutuhan pembangunan infrastruktur negara maupun untuk kebutuhan sektor non-pertanian.
2. Perubahan iklim
Terjadinya perubahan iklim yang dapat mengakibatkan bencana seperti banjir atau kekeringant urut menjadi tantangan besar bagi sektor pertanian di Indonesia. Fenomena cuaca ekstrem ini sering terjadi pada setiap musim tanam dan panen, sehingga akan sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan produksi pertanian, khususnya komoditas padi.
3. Serangan hama
Serangan hama seperti wareng dan tikus menjadi salah satu tantangan bagi para petani padi. Serangan hama ini hampir selalu menjadi ancaman dalam setiap musim panen. Meskipun masalah ini sudah menjadi tantangan tahunan, namun tidak sedikit petani yang kesulitan untuk mengantisipasi dan mengendalikan hama serta penyakit, yang pada akhirnya berdampak pada menurunnya hasil produksi padi.
4. Kurangnya penggunaan teknologi modern
Tidak sedikit jumlah petani di Indonesia yang masih belum memanfaatkan teknologi modern dalam bercocok tanam. Padahal, penggunaan teknologi modern dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas padi. Berdasarkan data BPS 2023, hanya sekitar 44,1% petani yang telah menggunakan teknologi modern, sedangkan 55,9% masih belum mengadopsinya. Masih kurangnya pemanfaatan teknologi ini menjadi salah satu faktor penyebab penurunan produksi padi .
5. Rendahnya regenerasi petani Â
Berdasarkan data BPS 2023 lebih dari 75% petani di Indonesia berusia lebih dari 34 tahun, mengingat bahwa petani sebagai tokoh utama dalam produktivitas padi, kurangnya regenerasi petani ini secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap hasil produksi padi saat ini dan mengancam keberlanjutan sektor pertanian di masa depan.
Dengan mengetahui dampak dan faktor-faktor penyebab penurunan produksi padi tersebut dapat menambah kesadaran mengenai pentingnya peran dari berbagai pihak, baik masyarakat, petani, maupun pemerintah dalam mengatasi masalah ini. Apalagi jika mengingat masalah penurunan produksi padi ini akan mengancam ketahanan pangan dan tingkat penerimaan PDB negara, maka sejatinya setiap upaya yang dilakukan oleh berbagai pihak pun nantinya untuk kepentingan bersama.