Mohon tunggu...
Zahwa
Zahwa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Arsitek

Gapapa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

PT Freeport Indonesia Menavigasi Tantangan dan Peluang dalam Industri Pertambangan

4 Agustus 2024   19:30 Diperbarui: 4 Agustus 2024   19:37 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

PT Freeport Indonesia, PT ini adalah pertambangan tersukses di Indonesia yang terletak di Kabupaten Mimika provinsi Papua. PT pertambangan Freeport ini di anggap paling tersukses di karenakan produksi yang sangat besar! PTFI mengoperasikan tambang (Grasberg)  salah satu tambang emas dan tembaga terbesar di dunia dan telah menjadi salah satu sumber utama tembaga dan emas di pasar global. Pertambangan ini telah memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan negara melalui pajak, royalti, dan dividen, dan juga dikenal oleh teknologi nya yang sangat canggih dalam operasi nya yang menunjukkan PTFI ini operasi skala besar dengan efisiensi tinggi. 

Dengan sejarah panjang dan kontribusi signifikan terhadap ekonomi Indonesia, PTFI memainkan peran penting dalam industri pertambangan global. Namun, perjalanan perusahaan ini tidak lepas dari berbagai tantangan dan kontroversi yang mencerminkan kompleksitas operasi pertambangan di lingkungan yang sensitif secara ekologis dan sosial.

Pertambangan ini adalah anak perusahaan dari Freeport-McMoRan, sebuah perusahaan tambang besar yang berbasis di Amerika Serikat. Pada tahun 1936, seorang geolog Belanda bernama Jean Jacques Dozy menemukan cadangan besar tembaga di wilayah Ertsberg, Papua. Explorasi nya tidak di lanjutkan dikarenakan oleh Perang Dunia II. 

Pada tahun 1967, Freeport Sulphur Company  menandatangani kontrak karya pertama dengan Pemerintah Indonesia (kontrak pertama yang ditandatangani oleh pemerintah Indonesia dengan perusahaan asing setelah berakhirnya era kolonialisme). Pada tahun 1973 pertambangan di Ertsberg dimulai, ini merupakan operasi penambangan skala besar oleh PTFI di Papua, lalu pada tahun 1988 PTFI menemukan tempat tambang Grasberg, Papua yang lebih kaya dan lebih banyak emas. 

Kini terkenal sebagai tempat pertambangan emas dan tembaga terbesar di dunia. Kemudian, pada tahun 1988, tambang Grasberg, yang kemudian menjadi salah satu tambang emas dan tembaga terbesar di dunia, mulai berproduksi. Sebagai informasi tambahan,  Pada tahun 2018, kesepakatan dicapai antara Freeport-McMoRan, pemerintah Indonesia, dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). 

Sebagai hasilnya, pemerintah Indonesia melalui Inalum mengambil alih 51,2% saham PTFI ,  pertambangan ini dioperasikan oleh Freeport-McMoRan, meskipun mayoritas kepemilikan sekarang berada di tangan pemerintah Indonesia. Dan Pada tahun 2021, PTFI menghasilkan sekitar 1,36 miliar pon tembaga dan 1,35 juta ons emas. Pada tahun 2022, produksi meningkat menjadi sekitar 1,4 miliar pon tembaga dan 1,6 juta ons emas.

PTFI juga menghadapi berbagai tantangan. Seperti telah menghadapi banyak kritik, kontroversi terkait dampak lingkungan dan sosial dan mendapatkan beberapa keluhan tentang kerusakannya lingkungan. PTFI telah melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki dan mengelola dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh operasi penambangan mereka.  Seperti pengelolaan limbah tambang(Tailings management dan Rehabilitasi area tailing), Pengelolaan air (air limbah dan pemantauan kualitas air), pemantauan evaluasi (Laporan public dan Audit lingkungan) dll. Perusahaan ini berupaya untuk mengurangi dampak negatif ini melalui berbagai inisiatif pengelolaan lingkungan dan konservasi

Selain fokus pada sejarah dan tantangan, produksi pertambangan ini terdiri dari tembaga, emas, dan perak.

Berikut ini adalah data produksi terbaru yang biasanya dilaporkan oleh Freeport-McMoRan dalam laporan tahunan (Produksi Tahunan(perkiraan)) :
1) Tembaga :
- Produksi tahunan tembaga dari tambang Grasberg diperkirakan mencapai sekitar 1,3 hingga 1,5 miliar pon
2) Emas :
- Produksi tahunan emas berkisar antara 1,5 hingga 2 juta ons emas.
3) Perak :
- Produksi perak tahunan sekitar 2,5 hingga 3 juta ons Perak.
Sumber daya Freeport Indonesia saat ini tercatat sebesar 3 miliar ton dan diperkirakan cukup hingga 2050

Selain itu Jumlah cadangan tambahan PT Freeport Indonesia (PTFI) dapat bervariasi tergantung pada eksplorasi dan penilaian cadangan yang dilakukan secara berkala. Berikut adalah beberapa informasi terbaru terkait cadangan tambahan PTFI

Cadangan Tembaga:
*  PTFI memiliki cadangan tembaga yang signifikan. Pada tahun-tahun terakhir, perusahaan telah melaporkan penambahan cadangan dari eksplorasi dan pengembangan tambang bawah tanah di Grasberg.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun