Mohon tunggu...
Aulia latifa Zahra
Aulia latifa Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Love my self

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Teori Robert Stanton: Analisis Novel "La Barka" Karya NH.Dini

17 Juli 2024   22:00 Diperbarui: 20 Juli 2024   17:41 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Yvonne : Seorang yang memiliki kegagalan dalam berumah tangga, ia mempunyai 2 orang anak yaitu perempuan dan laki-laki. Yvonne seorang yang penyayang, penuh perhatian, dan rendag hati. Hal tersebut dapat dilihat dari teks berikut, “Yvonne sangat bersenang hati bila orang menanyakan kehidupannya karena menaruh perhatian kepada pengalamannya”.

6. Cristine : Seorang perempuan yang terbilang memiliki fisik yang sempurna dan keseimbangan jiwa yang kuat.

C. Latar : Latar merupakan ranngkaian dalam cerita yang mengacu pada tempat, dan waktu terjadinya peristiwa. Dalam novel “La Barka” karya Nh. Dini menggunakan latar tempat utama di La Barka, Prancis Selatan. Latar waktu, yaitu: pagi, siang hari, petang, dan malam hari. Latar suasana, yaitu menggambarkan suasana ketegangan dan emosional, kesedihan, dan keteguhan hati.

JUDUL : Novel yang berjudul “La Barka” merupakan salah satu novel terbaik yang diciptakan oleh Nurhayati Sri Hardini atau lebih dikenal dengan nama Nh. Dini. Novel ini diterbitkan pada tahun 1975 oleh Dunia Pustaka Jaya, Jakarta. Buku ini memiliki tebal 205 halaman yang terdiri dari 5 Bab,dalam lima Bab tersebut masing-masing diberi judul nama tokoh utama yang saling berperan, yaitu Bab Pertama “Monique”, Bab Kedua “Francine”, Bab Ketiga “Sophie”, Bab Keempat “Yvonne”, dan Bab Kelima “Cristine”.

GAYA BAHASA : Penggunaan gaya bahasa dapat dilihat dari diksi (pemilihan kata). Pengarang menggunakan kata-kata konotasi sehingga memberikan sugesti dan penggambaran secara halus, menggunakan kalimat yang meluas dan panjang sehingga membuat makna yang sangat detail.

SUDUT PANDANG : Pengarang menggunakan sudut pandang orang pertama. Penggunaan teknik penceritaan “Aku” atau dapat disebut orang/pelaku pertama, hal ini dapat dilihat dari kutipan teks berikut, “Aku mengajak berbicara sambil lalu untuk mengisi kekosongan. Anakku yang bersandar di belakang mu.”

SIMBOLISME :
- Mamam : panggilan untuk seorang ibu.
- St.Maxim : tempat pemberhentian kereta di daerah Maxim.
- Angin mistral : angin sejuk atau angin kehujanan.
- Rumah rendez-vous : rumah pertemuan yang direncanakan antar  dua pihak atau lebih dengan waktu dan tempat yang ditentukan.
- Desas-desus : kabar atau informasi terbaru, pembuktian kebenaran dan kesalahan pada sebuah masalah.
- Sekonyong-konyong : mendadak atau dadakan, tiba-tiba.
- Margot : berasal dari kata margarite yang berarti mutiara, mendapakan popularitas pada abad pertengahan di Prancis.
- Gondrong : berambut lebat atau panjang.
- Romarin, marjolaine, fenouil, thym dll : daun-daun bumbu masakan.
- Depression nerveuse : gangguan perasaan (suasana hati) atau penyakit saraf yang semakin sering menguasai atau membunuh korbannya, dapat ditandai dengan perasaan kesedihan, kesenangan, dan kehilangan terhadap hal-hal tertentu.
.

DAFTAR PUSTAKA

Stanton, Robert. (2019). Teori Fiksi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Dini, Nh. (1975). La Barka. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.

Amidong, Hikma H. (2018). Penokohan dalam Karya Fiksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun