Mohon tunggu...
zahru robickhulakbar
zahru robickhulakbar Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

seorang mahasiswa yang banyak merenung, mulai belajar berfikir karena kebutuhan pribadi. mencoba untuk dikenal karena karya dan tutur kata.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nilai dari Hari Santri, Refleksi Semangat Keislaman dan Nasionalisme

22 Oktober 2024   20:01 Diperbarui: 22 Oktober 2024   20:28 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hari Santri yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober memiliki makna yang mendalam bagi bangsa Indonesia, khususnya bagi umat Islam. Hari ini bukan sekadar seremonial, tetapi merupakan pengingat akan peran besar para santri dalam sejarah perjuangan bangsa, serta nilai-nilai luhur yang mereka wariskan kepada generasi penerus.

Sejarah Hari Santri berakar dari Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh KH. Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945. Resolusi ini memanggil para santri dan umat Islam untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari ancaman penjajahan. Para santri berperan aktif dalam perjuangan fisik melawan penjajah, dengan semangat jihad yang dilandasi rasa cinta tanah air. Inilah nilai penting yang diwariskan: bahwa cinta tanah air merupakan bagian dari iman.

Hari Santri juga mengedepankan pentingnya integritas dan moralitas. Santri yang dibina dalam lingkungan pesantren terbiasa dengan nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan, dan keikhlasan dalam beribadah. Nilai-nilai ini tidak hanya penting dalam kehidupan pribadi, tetapi juga dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara

Selain itu, Hari Santri juga mengandung nilai-nilai moral dan spiritual yang kuat. Santri dikenal sebagai sosok yang memiliki integritas, kedisiplinan, dan ketaatan pada ajaran agama. Nilai-nilai ini sangat relevan dalam kehidupan modern saat ini, di mana tantangan moral sering kali muncul. Keteladanan santri dalam menjaga akhlak dan nilai-nilai keislaman diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda.

Tidak hanya soal perjuangan fisik dan moral, Hari Santri juga menekankan pentingnya pendidikan. Tradisi pesantren yang mendalamkan ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum menjadi bukti bahwa pendidikan adalah kunci dalam membangun bangsa yang berdaya saing dan beradab. Santri dilatih untuk berpikir kritis, berinovasi, serta tetap menjaga akhlak mulia dalam setiap langkah hidupnya.

Hari Santri adalah momentum untuk menguatkan jati diri bangsa melalui spirit keagamaan, nasionalisme, dan pendidikan. Nilai-nilai yang terkandung dalam peringatan ini diharapkan terus hidup dan menjadi panduan dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun