Dia seorang yang sederhana. Tak menginginkan kemewahan. Bahkan jauh lebih mementingkan orang lain di sekitarnya. Yang lebih membutuhkan.
Puasa Senin Kamis dia jalani. Tanpa putus. Shalat tahajud dan membaca Al Quran. Senantiasa  ia lakukan.
Keinginannya sungguh sederhana. Pergi ke tanah suci. Meski semua sirna. Karena sakit yang ia derita.
Kegagalannya ke Baitullah. Kerinduannya kepada panggilan Tuhan. Dia tularkan kepada kami, anak-anaknya. Agar menginjakkan kaki di tanah mulia.
Ibu, doa kami untukmu selalu. Semoga engkau di tempat mulia di sisi-Nya. Dan kami mampu memenuhi apa yang menjadi keinginanmu. Untuk pergi beribadah ke tanah suci.
#7 Agustus 1949
#harilahiralmarhumahibu