Mohon tunggu...
Zahrotul Mutoharoh
Zahrotul Mutoharoh Mohon Tunggu... Guru - Semua orang adalah guruku

Guru pertamaku adalah ibu dan bapakku

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebuah Saksi

11 Juni 2022   09:03 Diperbarui: 11 Juni 2022   09:18 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tempat yang teduh ini. Tempat menautkan hati kepada Sang Penciptanya. Sebuah saksi ketaatan makhluk. Manusia yang penuh dengan khilaf.

Makhluk ini datang penuh harap. Ia bersujud merendahkan diri. Memohon pertolongan. Dan ampunan dari-Nya. 

Di tengah berbagai ujian. Makhluk akan lebih merasakan betapa tak mampunya dia. Berharap di tengah menggunungnya dosa. Mengharap Dia mengabulkan doa-doanya.

Dzikir diucapkan. Doa dilafalkan. Hati penuh harap. Diijabah oleh-Nya.

Branjang, 11 Juni 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun