Mohon tunggu...
Zahrotul Mutoharoh
Zahrotul Mutoharoh Mohon Tunggu... Guru - Semua orang adalah guruku

Guru pertamaku adalah ibu dan bapakku

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lukisan Senja

2 Juni 2022   17:34 Diperbarui: 2 Juni 2022   17:37 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mentari tampak malu-malu. Bergerak perlahan. Dari ufuk timur menuju ufuk barat. Menyongsong gelapnya hari.

Suhu udara tak sepanas siang tadi. Tak sedingin pagi tadi. Tetapi. Suhunya memang terasa lebih dingin setelah panasnya siang hari.

Langit terlihat merona. Jingga. Menandakan senja telah tiba. Menunggu datangnya panggilan Sang Kuasa.

Pengeras suara dari surau-surau. Mulai dipersiapkan oleh para penyeru adzan. Untuk menyampaikan panggilan shalat. Menghadap Allah Yang Esa.

Senja yang menandakan akan datangnya Maghrib. Menampakkan wajah yang indah. Menyambut ajakan untuk bersujud. Kepada Sang Penciptanya.

Tumbuhan dan hewan. Alam semesta. Manusia beriman pun bersiap menundukkan diri. Kepada Dia Yang Maha Besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun