"Ra, gimana kabarnya?"
Sebuah pesan singkat whatsapp muncul pada layar handphone jadulku. Pesan singkat dari Fitri. Sahabatku sejak tujuh belas tahun yang lalu.
Aku mengenalnya ketika sama-sama selalu mewakili sekolah kami untuk mengikuti diklat atau bimtek. Kami menjadi akrab karenanya.
"Alhamdulillaah baik, Fit.. Gimana kabarmu?", tulisku.
"Apik, Ra..", balasnya.
"Btw kenapa dirimu, Ra? Kok aku lihat kamu berubah sekarang. Tidak seperti yang aku kenal sejak dulu.
Ku tarik nafasku dalam-dalam. Ya, sahabatku ini termasuk orang yang peka.
"Berubah gimana, Fit? Aku ya kaya gini to sejak dulu?".
"Ora, Ra. Kamu tu berubah. Semenjak nikah kok beda. Terus WA-mu kok gak ada DP-nya? Biasanya kan ada..", cerocos tulisan sahabatku.
Aku terdiam. Semua tak harus ku ceritakan semua kepadanya.
"Mbok ayo ketemuan, Ra. Aku ngajak suamiku. Kamu ajak suamimu. Aku kan belum kenal suamimu..", lanjutnya.