"Sa, nanti kamu bersihkan dan rapikan meja makan ya.. Nanti mbak yang cuci piringnya..", kata mbak Niken kepadaku.
Ya, saat itu kami berdua sedang makan siang di rumah. Bapak dan ibu masih bekerja, belum pulang.
"Oke, mbak..", kataku.
Aku dan kakak memang terbiasa dengan pembagian tugas di rumah. Bapak, ibu, kakak dan aku membicarakan pembagian tugas itu bersama-sama. Seperti rapat kecil di rumah. Hehe.
"Meski kamu tunanetra, kamu juga harus belajar piket di rumah ya, Sa..", kata ibu kepadaku.
"Yang mudah dan tidak membahayakan kamu..", lanjut ibu.
Ku anggukkan kepalaku. Aku memang sudah diajari oleh guruku di sekolah, untuk tetap membersihkan kelas bersama teman-temanku yang juga sama-sama tunanetra. Menyulak meja, kursi, menyapu lantai, mencuci piring dan gelas, mencuci baju dan membersihkan bawang merah putih.
"Kalau tidak bersih jangan marah ya, pak, bu..", kataku.
"Iya, semampu kamu, Sa.. Kan nanti kita saling membantu..", ucap bapak.
***
"Alhamdulillahilladzii ath'amanaa wastaqaana waja'alanaa minal muslimiin..", ucapku ketika sudah selesai dengan makanku.