Puasa di bulan Ramadhan adalah kewajiban bagi setiap muslim yang sudah baligh. Bagi anak perempuan dengan ditandai sudah menstruasi. Bagi anak laki-laki setelah khitan.
Jika sebelumnya adalah melatih ibadah, baik shalat, mengaji maupun puasa. Tetapi setelah memasuki usia baligh maka akan berubah menjadi wajib. Wajib untuk shalat. Wajib untuk berpuasa.
Nah, sebelum memasuki usia baligh tersebut ada baiknya si anak sejak usia dini telah dilatih untuk melaksanakannya. Baik shalat wajib, mengaji maupun puasa di bulan Ramadhan.
Lalu bagaimana cara melatih anak beribadah sebelum usia baligh?
Pertama, buat kesepakatan dengan anak.
Orangtua dapat mengajak anak membuat kontrak atau kesepakatan dalam hal ibadah dengan anak. Misalkan anak boleh bermain handphone jika anak sudah shalat atau mengaji. Jika anak belum melaksanakan, maka ingatkan anak tentang kesepakatan tersebut.
Mungkin pada awalnya anak akan merasa berat. Tetapi dengan pembelajaran tersebut anak akan tahu apa yang harus dikerjakan terlebih dahulu.
Dan dengan membuat kesepakatan ini, anak akan diajari sebuah tanggungjawab terhadap dirinya sendiri. Ibadah adalah sebuah tanggungjawab sebagai makhluk kepada Allah sekaligus kebutuhan anak.
Kedua, berikan contoh.
Pemberian keteladanan dari orangtua atau keluarga merupakan salah satu cara paling efektif untuk belajar anak. Anak tidak membutuhkan omongan atau nasihat dari orangtuanya saja.
Anak lebih banyak melihat apa yang dilakukan oleh orangtuanya. Oleh karena itu peran orangtua adalah memberikan contoh nyata. Di mana anak bisa melihat secara langsung.
