Pendidikan tidak akan berhasil jika hanya menyerahkan prosesnýya kepada anak dan guru di sekolah. Karena anak tidak lebih banyak berada di sekolah daripada di rumah.Â
Apalagi keluarga adalah tempat pertama anak bertumbuh dan berkembang. Termasuk pengajaran pertama dilakukan oleh orangtua, yang (mungkin) lebih banyak dilakukan oleh sang ibu.
Pendidikan bagi anak berkebutuhan khususpun demikian. Tak hanya peran anak dan guru saja yang dapat menentukan keberhasilan pendidikan si anak.Â
Lalu bagaimana peran orangtua terhadap keberhasilan pendidikan anak berkebutuhan khusus?
PertamaÂ
Orangtua memantau catatan dari guru yang disampaikan melalui buku si anak atau buku penghubung.Â
Dengan melihat apa yang disampaikan guru, maka orangtua akan tahu tahap yang telah dicapai anak. Dan akan tahu apa yang harus dilakukan orangtua di rumah.
Misalkan, jika guru telah mengajari anak untuk mengenakan baju sendiri maka orangtua akan memberikan perlakuan yang sama di rumah. Anak tidak diladeni untuk memakaikan baju si anak.
Atau jika anak sudah diajari untuk mencuci piring dan gelas sendiri ketika selesai makan, maka di rumah juga harus diperlakukan demikian. Jangan malah dicucikan oleh kakak atau orangtua.
Kedua