Aku dan teman-teman Pondok berjalan pelan menuju ke sebuah rumah tetangga di dusun tempat pondok kami berada. Letaknya lumayan agak jauh. Kira-kira tiga sampai lima menit berjalan kami sampai rumah itu. Rumah bu Watik.
Keluarga bu Watik sedang panen kacang tanah. Kata pak Suro sih banyak. Jadi sama pak Suro, aku dan teman-teman diajak membantu bu Watik. Membantu pithil kacang. Pithil kacang ini adalah kegiatan mencabut kacang tanah dari pohon kacang tanah atau rendengnya.
"Nanti kalian bantu bu Watik, ya.. Biar cepet rampung pithil kacangnya..", kata pak Suro tadi.
Selama dalam perjalanan, kami bergurau. Jalanan sedang sepi, karena sedang ada perbaikan jembatan di kali kampung ini. Tapi kami harus tetap hati-hati selama berjalan. Kalau-kalau ada motor melaju tiba-tiba.
***
Di rumah bu Watik.
Aku dan teman-teman diarahkan oleh pak Suro. Kami dibagi kelompok per-bongkok kacang tanah untuk dua anak. Kami harus menyelesaikan pithil kacang.Â
Wah.. Ternyata asyik juga pithil kacang. Kalau kata pak Suro, ini bagian dari hablum minannaas. Berhubungan baik kepada sesama. Jadi kami harus berbuat baik kepada orang sekitar kami. Terutama kepada tetangga di kampung ini.
"Kalau sudah selesai pithil kacang, nanti kalian bagi minuman dan cemilan ini ya..", kata pak Suro.
Pak Suro memang membawa air minum dalam kemasan gelas. Dan juga snack ringan untuk kami. Kami diajarkan untuk tidak merepotkan tetangga kami.
Kami sangat menikmati pithil kacang ini. Kami saling bercanda ketika menyelesaikan pithil kacang. Kadang olok-olokan. Hehe.
O iya, selain kami, ada bu Zha, Bu Lala, pak Bowo juga yang ikut pithil kacang. Pak Bowo nyambi mengangkut kacang bongkokan dari tegalan bu Watik. Pak Bowo mengangkut dengan sepeda motor Yamaha Cripton merah.
***
Sore hari..
Kami selesai pithil kacang. Kami segera cuci tangan. Kemudian mengambil air minum dan snack yang sudah dibagi pak Suro.
Nikmat sekali minum dan menikmati snack ringan setelah merasakan nikmatnya pithil kacang. Alhamdulillah.
Setelah selesai menikmati minum dan snack kami pamit pulang. Tetapi sebelumnya kami membuang sampah air minum dan plastik snack kami. Kami harus tetap menjaga kebersihan di rumah bu Watik.
"Bu, kami pulang ya..", pamitku mewakili teman-teman.
"Oh ya.. Terimakasih ya, sudah membantu kami..", kata bu Watik.
Kami segera berjalan menuju pondok. Kami harus segera sampai pondok untuk mandi. Adzan Maghrib sebentar lagi berkumandang.
Oh iya, ternyata pak Suro diberi rendeng alias pohon kacang tanah itu. Rendeng ini bisa dipergunakan untuk pakan kambing-kambing milik pondok. Alhamdulillah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H