Memiliki anak tentu menjadi dambaan setiap orang tua. Semua pasti menginginkan anaknya normal dan tidak ada kekurangan fisik dan mentalnya.
Lalu bagaimana jika sepasang suami dan istri memiliki anak berkebutuhan khusus? Terlebih untuk mereka yang memiliki anak tunanetra? Apa saja yang dapat mereka lakukan?
Menerima Keadaan Anak
Orang tua tentu akan merasa terpukul ketika mendapati buah hatinya memiliki kekurangan, apalagi keterbatasan dalam penglihatan. Akan tetapi, sebagai orang tua harus mampu menerima keadaan anak bagaimanapun keadaannya.
Orang tua tidak perlu malu dan menyembunyikan anaknya. Bahkan harus menguatkan diri sendiri dan tentu saja buah hatinya yang mengalami kekurangan fisik pada penglihatan tersebut.
Anak diajak untuk menerima keadaan dirinya yang berbeda dengan saudara atau teman di rumah. Katakan kepada anak, bahwa mereka juga bangga memiliki anak seperti dia. Katakan dan tunjukkan bahwa perlakuan mereka sama terhadap anak-anaknya. Tidak membedakan satu dengan lainnya. Tidak membedakan anak yang "normal" dan yang berkebutuhan khusus.
Â
Memberikan Pendidikan di Rumah
Anak tunanetra juga berhak atas pendidikan dari orang tuanya. Sebagai guru pertama bagi anak, orang tua juga harus mampu memberikan hak yang sama kepada anaknya seperti anaknya yang normal.
Orang tua jangan membedakan anaknya yang berkebutuhan khusus ini dengan anaknya yang normal. Misalkan, ketika anaknya yang normal diajak belajar membaca, maka anaknya yang memiliki kekhususan ini juga diajak serta. Paling tidak si anak yang tunanetra diikutsertakan untuk mendengarkan apa yang dipelajari saudaranya.