Senin, 20 September 2021 pagi.
Sebut namaku Sinta. Pagi ini, jam 04.30 aku sudah bangun tidur. Segera ku ambil air wudhu di belakang rumah. Ku berjalan dengan trailling. Sebuah metode berjalan yang telah ku dapatkan di sekolah sebelum mas pandemi.
Metode berjalan dengan menelusuri dinding atau benda lainnya dengan punggung jemari tangan kanan. Tentu saja tetap melindungi bagian kepala agar tidak terbentur benda-benda tanpa sengaja dengan tangan kiri ku letakkan di depan dahi dengan punggung menghadap dahi.
Ku menuju padasan. Ku buka tutup padasan. Dan mulai ku basuh jemari tanganku, kanan dan kiri hingga membasuk kaki.Â
***
Selesai shalat Subuh, ku teliti isi tas ranselku. Tas ransel yang sudah lama ku gantungkan di dinding kamarku. Buku untuk menulis, reglet dan stilus tak lupa ku teliti.Â
"Sudah siap semua, Sin?", pertanyaan mamak agak mengejutkanku.
Mamak tiba-tiba saja muncul di kamarku. Aku tak mendengar langkah kakinya. Atau mungkin aku yang terlalu khusyuk meneliti tas hingga aku tak mendengarnya. Hehe.
"Sudah siap, mak.. Buku, reglet dan stilus sudah di dalam tas..", jawabku.
"Alhamdulillah, kalau begitu kamu segera mandi sana.. Biar tidak berebut dengan kakak dan adikmu..", kata mamak.
"Ya, mak..".