"Allaahu akbar Allaahu akbar..."
Terdengar suara adzan dari langgar di dusunku. Adzan maghrib. Kami yang tengah bermain berlarian pulang ke rumah. Mandi dan pergi ke langgar itu.Â
Kami menyebutnya langgar atau surau atau mushalla. Bangunannya sudah bertembok. Tapi agak kecil. Lebih kecil dari masjid dusun sebelah.
"Ayo le.. Gek adus.. Gek shalat neng langgar..", kata bapak ketika aku sampai rumah. Sebut namaku Bani. Sekolah di SD di dusunku. SD Muhammadiyah. Kelas tiga.
"Nggih, pak..", kataku sambil berlari ke kamar mandi di belakang rumah sederhana kami. Rumah kami masih berupa papan.
"Mengko gek ngaji sisan karo mbah Kaum ya, le..", kata ibu ketika aku sudah keluar dari kamar mandi. Hmmm dingin juga ternyata sore ini.
Ya, di dusun kami memang sudah menjadi kebiasaan anak-anak ke langgar untuk shalat maghrib dan mengaji bareng mbah Kaum.
***
Setelah shalat maghrib berjamaah aku dan teman-teman bermain di halaman langgar. Kalau bapak-bapak, simbah-simbah dan ibu-ibu sih masih berdoa di dalam langgar.
Kami bermain kelereng dengan asyiknya. Ya, sambil menunggu mbah Kaum selesai berdoa.
"Le, gek dho mlebu langgar sik.. Ngaji sik.. Kae mbah Kaum wis rampung ndongane..", kata ibu di dekat telingaku. Setengah berbisik.