Olahraga itu penting untuk semua orang. Tak terkecuali untuk anak berkebutuhan khusus. Dengan segala keterbatasannya, anak-anak ini juga berolahraga. Tentu saja disesuaikan dengan kemampuan anak.
****
Anak Tunanetra
Untuk anak tunanetra, bermain bola juga dapat dilakukan. Bola sepak diberi "klinting" agar dapat didengar oleh anak tunanetra. Mereka akan mencari bola dari arah sumber suaranya.Â
Apakah mudah? Tentu saja tidak. Secara logika saja, berjalan bisa terbentur atau tersandung benda tertentu. Apalagi ketika berolahraga sepakbola.
Konsentrasi antara mendengar gemerincing bola sepak, dan kadang "tubrukan" dengan lawan main, bahkan kawan sendiri. Tetapi, mereka "enjoy" bermain dengan kondisi seperti itu.Â
Selain sepakbola tunanetra, untuk cabang lomba olahraga anak tunanetra adalah lari. Sebagai modifikasi dalam berlari, dapat dengan didampingi oleh orang awas. Yaitu dengan menggunakan tali yang disesuaikan dengan kebutuhan anak. O iya, tetapi pastikan ketika menjadi pendamping lari  jangan sampai si pendamping itu menyeret anak tersebut.Â
Sebenarnya ada cara lain, misalnya pada lintasan diberi tali yang dapat dipegang anak tunanetra. Tetapi sejauh ini yang lebih dipergunakan adalah lari dengan pendamping awas.
Cabang olahraga lain yang biasanya diperlombakan yaitu pingpong. Tentu saja lapangan, bola dan bed disesuaikan dengan kebutuhan anak tunanetra. Peraturan permainan juga pasti ada.
Catur juga dapat dimainkan oleh anak tunanetra. Jumlah bidak juga sama. Yang membedakan hanya bentuk papan lapangannya saja. Untuk peraturan pasti sama dengan catur pada umumnya. Cabang ini juga diperlombakan untuk anak tunanetra.