Ibu bertahun-tahun mengalami stroke, sebelum akhirnya meninggal dunia pada 30 Januari 2020 yang lalu. Ia hanya mampu berpindah tempat secara terbatas. Ia menggunakan tongkat indahnya.
Ia dapat berjalan hanya dari kamar ke kamar mandi. Dari kamar ke ruang tamu. Dari kamar ke teras dan halaman rumah.
Untuk pergi ke Bank, untuk mengambil uang pensiunan, diantar oleh mbak dan mas ipar saya. Mereka yang memiliki roda empat-lah intinya.
Untuk pergi ke rumah mbak-mbak saya atau ke rumah adiknya ibu, harus memakai kursi roda. Saya yang tinggal bersama ibu dan bapak kadang dimintai tolong untuk mengantar beliau.
Sedihnya, kadang saya tidak bisa. Dan pastinya ibu juga sedih karena anaknya tidak bisa memenuhi permintaannya.
Nah, di masa sisa hidupnya, alhamdulillah ibu selalu mengisi kegiatan dengan beribadah. Menonton televisi hanya sebagai hiburan saja. Apalagi ibu memang "sudo rungon". Indera pendengarannya sudah tidak berfungsi secara maksimal.
Ibu selalu melaksanakan puasa sunah Senin dan Kamis. Setiap pertengahan bulan hijriyah, ibu juga berpuasa. Tidak sahur-pun ibu tetap berpuasa.
Selain itu, setiap sepertiga malam, ibu melaksanakan shalat tahajud. Hawa dingin tidak menjadi halangan bagi ibu.
Gemericik suara air wudhu sering ku dengar saat itu. Agak lama ketika beliau bersuci di kamar mandi yang dibuat berdekatan dengan kamarnya.
Setelah shalat tahajud, ibu selalu membaca Al Quran. Beliau membaca Al Quran tidak hanya setelah tahajud saja.Â
Pagi hari di waktu dhuha, ibu melaksanakan shalat Dhuha dilanjutkan membaca Al Quran.