Masa anak-anak dijuluki sebagai masa keemasan (golden age) Dimana pada usia tersebut anak memiliki potensi yang luar biasa untuk belajar serta menyerap informasi. Di masa ini, Otak anak berkembang sangat cepat, sehingga mereka sangat mudah menyerap segala sesuatu di lingkungan sekitaranya. Orang tua, guru, dan lingkungan sangat berperan penting dalam pembentukan karakter, nilai moral, dan fondasi intelektual. pemberian stimulasi yang baik dan benar di masa ini, sangat berpengaruh pada kualitas hidup anak di masa dewasa. Oleh karena itu, di masa keemas an ini diharapkan agar memberikan fondasi yang kuat pada anak, khususnnya pada pemberian Pendidikan moral demi keberhasilan dan kesuksesan kelak di masa dewasanya.
Pengawasan orang tua terhadap anak usia dini sangatlah penting. Di era digital saat ini tidak lepas dari penggunaan teknologi, dari kalangan anak-anak hingga dewasa. Namun, tanpa pengawasan yang tepat, anak-anak rentan terhadap risiko seperti kecanduan, paparan konten negatif, cyberbullying, hingga gangguan kesehatan mental. Orangtua perlu berperan aktif dalam mendampingi anak, mengedukasi mereka tentang penggunaan teknologi yang bijak, serta menetapkan batasan waktu layar.
Saat ini anak-anak penggunaan teknologi sangat marak di kalangan anak-anak. Kebanyakan dari mereka, penggunaan teknologi gadget kurang adanya pengawasan dari orangtua. Sehingga anak-anak sering kali terpapar konten yang tidak sesuai usia, seperti kekerasan, pornografi, atau bahasa kasar yang dapat memengaruhi perilaku mereka secara negatif. Selain itu, penggunaan teknologi yang tidak dibatasi juga dapat mengurangi waktu anak untuk berinteraksi langsung dengan keluarga dan lingkungan sosial, sehingga mereka kehilangan kesempatan untuk mempraktikkan nilai-nilai seperti sopan santun, kerja sama, dan penghormatan terhadap orang lain.
Anak usia dini berada pada tahap awal dalam Pendidikan moral, seperti penanaman nilai kejujuran, empati, dan penghargaan terhadap aturan. Oleh karena itu, pengawasan orangtua sangatlah penting dalam memberikan arahan dan pembelajaran moral di usia ini. Sebagaimana dalam teori perkembangan moral Jean Piaget dan Lawrence Kohlberg, ”moralitas anak berkembang melalui interaksi sosial dan pengalaman langsung dengan lingkungan”. Dalam konteks penggunaan gadget, anak-anak berada dalam tahap cenderung memahami informasi secara literal dan sulit membedakan realitas dengan fantasi. Jika orangtua kurang dalam meberikan pengawasan penggunaan teknologi pada anak, hal tersebut akan mengakibatkan anak rentan terhadap paparan konten yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan mereka, seperti kekerasan atau stereotip, yang dapat memengaruhi pemikiran dan perilaku mereka secara negatif.
Pada saat ini, penggunaan teknologi gadget sangatlah mendominasi di semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Penggunaan teknologi gadget pada anak sangat di sayangkan jika tidak didampingi oleh orangtuanya. Karena, kurangnya pemahaman dalam pemilihan konten pada anak-anak. Hal tersebut akan mempengaruhi nilai moral yang tertanam pada anak saat ia menginjak usia dewasa. Orangtua memiliki peran yang sangat penting dalam hal ini.
Pertama, orangtua perlu menetapkan aturan penggunaan gadget, seperti durasi waktu layar, jenis konten yang boleh diakses, dan jam tertentu untuk bebas gadget, terutama saat makan atau menjelang tidur. Dalam pembentukan moral anak, orangtua bisa memberikan konten anak-anak yang mengandung nial-nilai agama, seperti nusa dan rara.
Kedua, manfaatkan fitur kontrol parental pada perangkat teknologi untuk memfilter konten yang sesuai usia dan memantau aktivitas anak. Agar anak tidak terkontaminasi pada konten-konten yang tidak sesuai usia mereka.
Ketiga, ciptakan waktu khusus untuk berinteraksi dengan anak tanpa gadget, seperti melakukan kegiatan bermain, membaca, atau olahraga bersama, guna memperkuat komunikasi dan hubungan emosional. Karena, berinteraksi dengan keluarga merupakan aspek penting dalam pembentukan nilai agama dan moral anak.
Keempat, edukasi anak tentang risiko dan etika dalam penggunaan teknologi, seperti pentingnya menjaga privasi dan menghormati orang lain di dunia digital.
Terakhir, orangtua perlu menjadi teladan dalam penggunaan teknologi dengan menunjukkan perilaku yang bijak, seperti menghindari penggunaan gadget berlebihan saat bersama keluarga. Dengan langkah-langkah ini, penggunaan teknologi dapat lebih terarah dan mendukung perkembangan anak secara positif.