Perbandingan efisiensi
Dasar untuk pembuatan suatu anggaran dan pengendalian biaya
Memperkirakan biaya dan beban kerja
Rencana pemberian intensif
Tujuan dari aktivitas pengukuran kerja adalah berkaitan erat dengan usaha menetapkan waktu standar. Secara historis dijumpai 2 macam pendekatan di dalam menentukan waktu standar ini, yaitu pendekatan dari bawah ke atas (bottom up) dan pendekatan dari atas ke bawah (top down).
Pendekatan bottom up dimulai dengan mengukur waktu dasar (basic time) dari suatu elemen kerja, kemudian menyesuaikan dengan tempo kerja (ratting performance) dan menambahkannya dengan kelonggaran-kelonggaran waktu (allowance time) seperti hal nya kelonggaran waktu untuk melepas lelah, kebutuhan personal, dan antisipasi terhadap delays.Â
Kemudia pendekatan dari atas ke bawah (top down) banyak digunakan dalam berbagai kontrak dengan para pekerja, dimana waktu standar adalah waktu yang dibutuhkan oleh seseorang pekerja dengan kualifikasi tertentu untuk melakukan suatu pekerjaan yang bekerja dalam kondisi biasa, digunakan untuk menentukan besarnya jumlah intensif yang harus dibayar kepada pekerja diatas upah dasarnya.
Waktu standar secara definitif dinyatakan sebagai waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja yang memiliki tingkat kemampuan rata-rata untuk menyelesaikan suatu pekerjaannya.
Dan waktu standar tersebut sudah mencakup kelonggaran waktu yang diberikan dengan memperhatikan situasi dan kondisi yang harus diselesaikan.
Untuk mengukur dan menetapkan waktu standar terdapat beberapa macam cara, dalam beberapa kasus diperusahaan seringkali industri hanya sekedar membuat estimasi waktu dengan berdasarkan pengalaman histori.Â
Stopwatch time study dan work sampling adalah cara pengukurang kerja secara langsung, keduanya umum diaplikasikan guna menetapkan waktu standar atau mengukur kondisi kerja yang tidak produktif.