Produk yang akan diperjual belikan harus melalui beberapa tahapan sebelum masuk ke pasaran. Tahapan pertama adalah pemilihan jenis produk yang akan disajikan kepada pelanggan atau klien. Keputusan pemilihan produk merupakan hal mendasar dalam strategi organisasi yang berdampak luas terhadap seluruh fungsi operasi. Siklus hidup produk mempengaruhi hidup dan matinya sebuah produk.Â
Kehidupan produk dibagi menjadi perkenalan, pertumbuhan, kematangan, dan penurunan. Produk pada fase perkenalan disesuaikan dengan kondisi pasar dan teknik produksinya. Fase ini membutuhkan dana untuk penelitian, pengembangan produk, modifikasi dan perbaikan proses, serta pengembangan pemasok. Pada fase pertumbuhan kestabilan desain produk mulai tercapai dan diperlukan prediksi kebutuhan kapasitas yang efektif.Â
Peningkatan kapasitas produk yang sudah ada untuk menampung peningkatan permintaan produk diperlukan. Saat produk telah mencapai kematangan maka pesaing mulai bermunculan. Pengendalian biaya yang lebih baik, mengurangi pilihan dan pemotongan produk akan efektif untuk meningkatkan keuntungan dan pangsa pasar. Manajemen yang lebih ketat diperlukan ketika siklus hidup produk mendekati akhir. Produk yang hampir mati adalah produk yang memberi dampak buruk bagi investasi sumber daya dan kemampuan manajerial.Â
Siklus hidup ini berhubungan dengan penjualan produk, arus uang, dan keuntungan. Sebuah produk perlu dianalisis berdasarkan nilainya. Setiap produk akan diurutkan secara menurun berdasarkan kontribusi dolar bagi perusahaan dan kontribusi dolar tahunan total dari suatu produk. Kontribusi yang rendah dari produk tertentu dapat dilihat dalam satuan. Laporan produk berdasarkan nilai ini memfokuskan perhatian manajemen pada arahan strategis bagi setiap produk.
Produk yang mati harus dibuang dan digantikan ke produk baru. Pengembangan produk baru yang agresif membutuhkan adanya pembangunan struktur internal yang membuka komunikasi dengan pelanggan, budaya organisasinya, inovatif, penelitian, kepemimpinan yang kuat, bonus yang bersifat formal, serta pelatihan. Disertai dengan pengawasan terhadap produk itu sendiri, volume produk, dan bauran produk.
Desain produk adalah sebuah kreatifitas dalam memecahkan masalah dengan target yang jelas. Desain pada layanan atau barang produksi lebih mengutamakan proses dari awal hingga akhir dengan melibatkan rancangan, gagasan yang harus terwujud serta memiliki nilai estetika yang tinggi. Desain produk terdiri dari proses membayangkan, menciptakan, dan mengulangi produk yang memecahkan masalah pengguna atau memenuhi kebutuhan spesifik di pasar tertentu.Â
Desain produk merupakan sebuah ide dan hasil kreasi manusia yang memiliki nilai manfaat serta nilai tambah bagi khalayak luas. Spesifikasi sebuah desain pada produk mempertimbangkan adanya proses produksi, harapan khalayak, serta keputusan final yang telah dianalisa. Definisi desain produk menurut Fraklin G Moore da Thomas E Hendrick pada tahun 1999 merupakan hal yang sangat penting, karena hasil produksi baru dapat menaikan dua kali atau tiga kali omset suatu organisasi pada suatu waktu.
Hampers adalah bingkisan atau parcel yang biasanya diberikan sebagai hadiah atau buah tangan pada saat momen spesial seperti hari raya, hari kelahiran, dan hari pernikahan. Hampers terdiri dari beberapa variasi produk yang dikemas dalam satu kotak dengan desain dan bentuk sesuai permintaan pembeli. Seiring bertumbuhnya jumlah wirausahawan di Indonesia menjadikan hampers sebagai peluang bisnis yang menguntungkan.Â
Melihat perkembangan bisnis hampers yang semakin maju dengan peminat yang semakin meningkat serta untuk memulai bisnis ini tidak memerlukan modal yang besar. Hampers paling banyak dipesan pada hari besar keagamaan seperrti idul fitri dan natal. Dimana jumlah permintaan konsumen mengalami peningkatan sebesar 30% - 50%. pesanan konsumen sudah ramai masuk sejak satu bulan sebelum hari perayaan.
Variasi hampers yang tersedia di pasaran terbagi menjadi makanan dan non makanan. Kelompok makanan terbagi menjadi makanan manis dan gurih. Contoh makanannya adalah kue loyang, kue tart, kue kering, pie, makanan kemasan, dan buah. Sedangkan kelompok non makanan adalah peralatan pecah belah seperti set alat makan yaitu piring, gelas, cangkir, sendok, garpu.Â
Selain hampers, kotak atau box hampers merupakan bisnis yang menjanjikan dan menguntungkan juga. Kotak hampers yang bagus akan meningkatkan minat beli konsumen. Pelaku usaha kotak hampers dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menyusun strategi pemasaran. Desain yang bagus dan sesuai dengan permintaan klien saja tidak cukup untuk menghadapi tantangan bisnis di zaman ini. Oleh karena itu, pelaku bisnis harus jeli dan teliti dalam menciptakan keunggulan yang menjadi daya tarik sebagai pembeda dengan kompetitornya.Â