Mohon tunggu...
zahrotul fuadah
zahrotul fuadah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

saya adalah masih berstatus mahasiswa yang berkuliah di STAI DARUSSALAM LAMPUNG

Selanjutnya

Tutup

Politik

Israel Ultimatum Kosongkan Gaza Utara, Hamas Melawan

24 Oktober 2023   14:08 Diperbarui: 24 Oktober 2023   14:24 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://asset.kompas.com/crops/ezRtkYUODlEzWKoFJnUcq3uJttY=/0x0:1000x667/750x500/data/photo/2018/05/16/1642196970.jpg

Perang antara Israel dan milisi Hamas dijalur Gaza Palestina terjadi sejak 7 Oktober 2023 hingga sekarang. Hingga sabtu malam (14-10-2023), korban tewas disisi palestina mencapai 2.215 warga dan 8.174 warga luka-luka. Sementara itu, disisi Israel korban tewas mencapai 1.300 orang, dan lebih dari 3.400 orang terluka. Bahkan Israel menebar selebaran di Gaza isinya peringatan agar 1,1 juta warga Gaza bagian Utara angkat kaki kearah selatan. Waktu diberikan hanya 24 jam sejak jum'at (13-10-2023) peringatan juga disebar lewat media termasuk lewat pesan singkat warga gaza.  

Ancaman tersebut dikeluarkan bersamaan dengan melakukannya rencana serangan darat di Gaza Utara. Sedangkan Kelompok pejuang Hamas menghimbau agar warga gaza tidak meninggalkan tempat mereka. 

Pemimpin Hamas Ismail Hanie menegaskan bahwa segala bentuk pembantaian tidak akan bisa menghancurkan warga palestina baik di Gaza maupun tepi Barat. Tetapi ada sebagian warga palestina di Gaza masih bertahan mereka menolak meninggalkan tanah air, karena tidak mau peristiwa nakba tahun 1948 terulang. Nakba adalah dimana hari pengusiran warga palestina ditengah perang Arab & Israel Tahun 1948. Sebagian warga Gaza Utara yang terlanur Eksedus kearah Selatan justru menemui permasalah baru dimana ancaman krisis makanan & temapat untuk menginap.

Mengapa Israel Memberikan Ultimatum?

Sebenarnya ini agar serang darat itu tidak bertemu mana sipil, non kombatan, dengan yang kombatan jadi mereka harus keluar dulu lalu dilakukan serangan. Artinya disini masyarakat harus dikeluarkan sehingga terlihat disitu hanya Pejuang-Pejuang Hamas dan itu yang akan memudahkan Israel menurunkan siapapun yang melakukan perlawanan, tetapi disini yang menajdi masalah kalau misalnya para serangan Israel akhirnya bisa menghabiskan Pejuang-Pejuang Hamas kemudian mereka mengendalikan Gaza dan Gaza akan lebih friendly kepada Israel ini yang tidak diinginkan oleh pemimpin hamas. Karena pemimpin Hamas mengatakan bahwa kalau masyarakat keluar nanti mereka tidak bisa menggunakan tameng orang-orang sipil dan ini yang harus diperhatikan bagaimana permainan serangan yang terjadi.

Penulis

Alda Ratna sari

Zahrotul Fuadah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun