Mohon tunggu...
Zahrotul Fadilah
Zahrotul Fadilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Taruna politeknik keselamatan transportasi jalan

memiliki hoby dalam bidang olahraga seperti renang, lari, dan basket

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Karakter Bangsa di Era Globalisasi Melalui Pembelajaran Pendidikan Pancasila

25 November 2022   08:46 Diperbarui: 25 November 2022   08:51 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

               Di era globalisasi ini, kepribadian bangsa Indonesia mulai terkikis. Keadaan anak-anak sekarang, sebagian besar sekarang menggunakan ponsel atau perangkat yang jauh lebih modern daripada orang tua mereka. Pada umumnya, anak muda menggunakan perangkat untuk bermain-main, YouTube atau media online. Mereka memegang alat secara konsisten, mereka saat ini tidak dapat hidup tanpa barang-barang ini. Dampak arus globalisasi ini telah berlaku dalam hal membuang standar moral negara yang menjunjung tinggi.

               Oleh karena itu, perilaku individu yang tidak tahu malu semakin liar dan akhirnya melenyapkan eksistensi kepribadian negara Indonesia. Kejadian ini juga disebabkan oleh belum adanya sekolah karakter di Indonesia, pembelajaran pendidikan karakter ini seharusnya menjadi pendamping bagi semua lembaga pendidikan di Indonesia dalam membingkai siswa yang berkarakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan melatih sifat-sifat tersebut sesuai dengan apa yang diinginkan. mencari ke negara. Dengan cara ini, penting untuk menciptakan dan memperkuat pengajaran karakter yang berarti mengalahkan berbagai keadaan darurat moral yang terjadi di arena publik. Salah satu cara untuk memperkuat dan menghimpun pribadi masyarakat adalah dengan pembelajaran kewarganegaraan.

               Pendidikan pancasila pada hakikatnya merupakan bentuk pendidikan turun temurun penerus yang bertujuan menjadikan mereka warga negara yang berpikiran tajam dan sadar akan hak-haknya dan kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, juga bertujuan untuk membangun kesiapan seluruh warga negara untuk menjadi warga global yang cerdas. Pendidikan Kewarganegaraan penting diberikan agar siswa menjadi individu yang memahami hak dan kebebasan siswa kewajibannya sebagai warga negara Indonesia, berpikir kritis, toleransi tinggi, cinta perdamaian, menjadi sosok yang mengenal dan berpartisipasi dalam kehidupan lokal, nasional dan internasional. Hal ini sesuai dengan hakikat tujuan pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan mengembangkan peserta didik menjadi warga negara yang baik yang memiliki rasa bangga terhadap Negara Indonesia, cinta tanah air, jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi di rumah, sekolah, dan lingkungan sekitar serta bangsa.

            Tanggung jawab publik memperjelas pentingnya dan perlunya pelatihan karakter, yang dinyatakan dalam UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang dimaklumi bahwa "Pendidikan masyarakat mempunyai kapasitas untuk membina daya tampung, kemampuan dan watak serta peradaban suatu negara yang megah dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk membina kemampuan peserta didik agar menjadi orang yang bertakwa dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang satu, memiliki pribadi yang terpandang, kokoh, cakap, bugar, imajinatif, bebas, dan berjiwa pemilih serta berwawasan luas. Dapat dikatakan bahwa tujuan atau fokus pendidikan budi pekerti adalah semua individu dari daerah setempat dan secara eksplisit menjadi siswa di setiap jenjang sekolah Pendidikan pancasila memiliki kiprah yang signifikan dalam membangun pribadi negara, khususnya dengan memperhatikan patriotisme dan Pancasila sebagai falsafah negara secara lokal. Pelatihan dalam suatu bangsa merupakan bagian utama yang harus dipikirkan, karena dengan kerangka persekolahan yang layak dan sesuai akan mempengaruhi kemajuan suatu negara, sebenarnya dengan asumsi kerangka pengajaran yang

               Apablia kualitas sekolah khususnya pendidikan karakter kurang  akan menyulitkan suatu bangsa dan kemajuan bangsa tersebut dipertanyakan. Keadaan negara Indonesia saat ini masih jauh dari apa yang diharapkan secara umum, dengan alasan bahwa kegiatan dan perilaku kerabatnya masih sakit karakter dan bahkan tanpa karakter.

           Sangat penting mempelajari Pendidikan pancasila di era globalisasi saat ini dimana nilai kepribadian bangsa Indonesia semakin tercabik, dengan pelatihan kota ini dipercaya dapat mengarang dan membentuk kepribadian warga Indonesia yang bermanfaat. berbangsa dan bernegara sesuai dengan sifat-sifat luhur Pancasila. Anggapan itu terus dibiarkan akan menyebabkan dan mempengaruhi kekurangan kepribadian negara kita sendiri, membuat negara yang korup. Dengan pendidikan pancasila, diyakini akan diakui kepercayaan negara yang memiliki sifat-sifat pribadi yang baik dan bijaksana sesuai dengan sifat-sifat falsafah Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Tahun 1945, jiwa Persatuan Bangsa. Keberagaman, dan Komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia.

               Pendidikan pancasila pada dasarnya adalah jenis pelatihan untuk ujung tombak yang bertujuan menjadi warga yang tahu tentang hak dan komitmen mereka di mata publik. kehidupan berbangsa dan bernegara, dan selanjutnya berharap dapat membuat persiapan, segala sesuatunya, untuk menjadi penduduk dunia yang berwawasan luas. Pendidikan pancasila adalah penemuan yang memiliki misi untuk mengarang dan membentuk kepribadian negara.

                

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun