Mohon tunggu...
Zahrotul Andini
Zahrotul Andini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi - Universitas Airlangga - S1 Kedokteran Hewan

Travelling ~

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengaruh Rebusan Jagung Manis (Zea Mays Sachhanranta) Terhadap Peningkatan Jumlah Hemoglobin Dalam Darah Tikus (Ratus norvegiccus)

29 Desember 2023   10:04 Diperbarui: 29 Desember 2023   10:12 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Pendahuluan 

Prevalensi anemia masih sangat tinggi bahwa diperkirakan menurut World Health Organization (WHO) dua miliar penduduk dunia terkena anemia. Secara umum di indonesia sekitar 20% wanita, 50% wanita hamil dan 3% pria, menurut data World Health Organization (WHO) 2014. Penyebab langsung terjadinya anemia beraneka ragam antara lain : defisiensi asupan gizi dari makanan (zat besi, asam folat, protein, vitamin C, riboflavin, vitamin A, seng dan vitamin . Zat gizi seperti protein, besi, asam folat, dan vitamin dll diperlukan dalam pembentukan sel darah merah. Pembentukan sel darah merah akan terganggu apabila zat gizi yang diperlukan tidak mencukupi. Zat -- zat yang diperlukan oleh sumsum tulang untuk pembentukan eritrosit antara lain : logam (besi, mangan, kobalt, seng, tembaga), vitamin ( , , C, E, asam folat, tiamin, riboflavin, asam pentotenat), protein, dan hormon (eritropetin, androgen, troksin). Melalui fungsi ini maka oksigen dibawa dari paru -- paru ke jaringan seluruh tubuh. Dapat digunakan sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen pada darah. Untuk memenuhi kebutuhan guna pembentukan eritrosit sebagian besar zat besi di dalam sumsum tulang digunakan untuk membentuk eritrosit karena sumsum tulang memerlukan precursor seperti zat besi, vitamin C, vitamin B12, kobalt dan hormon yang digunakan untuk pembentukan sel darah merah. Jagung manis (Zea mays saccharanta) merupakan penghasil sumber protein dan dalam 100 g jagung manis mengandung energi 90 kkal, 19 g karbohidrat, 3,2 g gula, 2,7 g Dietary fiber, 1,2 g lemak, 3,2 g protein, 10 g vitamin A, 46 g asam folat (vitamin B9), 7 mg vitamin C, besi 0,5 mg, 37 mg magnesium, 270 mg kalium. 

Materi dan Metode 

Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi. Memiliki afinitas (daya gabung) terhadap oksigen dan dengan oksigen itu membentuk oxihemoglobin di dalam sel darah merah. Dengan melalui fungsi ini maka oksigen dibawa dari paru-paru ke jaringan-jaringan. Hemoglobin merupakan senyawa pembawa oksigen pada sel darah merah. Hemoglobin dapat diukur secara kimia dan jumlah Hb/100 ml darah dapat digunakan sebagai indeks kapasitas pembawa oksigen pada darah. 

Hemoglobin adalah suatu senyawa protein dengan Fe yang dinamakan conjugated protein. Sebagai intinya Fe dan dengan rangka protoperphyrin dan globin (tetra phirin) menyebabkan warna darah merah karena Fe ini. Hb berikatan dengan karbondioksida menjadi carboxy hemoglobin dan warnanya merah tua. Darah arteri mengandung oksigen dan darah vena mengandung karbondioksida. 

Kadar Hemoglobin (Hb) Kadar hemoglobin ialah ukuran pigmen respiratorik dalam butiran-butiran darah merah. Jumlah hemoglobin dalam darah normal adalah kira-kira 15 gram setiap 100 ml darah dan jumlah ini biasanya disebut "100 persen". Batas normal nilai hemoglobin untuk seseorang sukar ditentukan karena kadar hemoglobin bervariasi diantara setiap suku bangsa. WHO telah menetapkan batas kadar hemoglobin normal berdasarkan umur dan jenis kelamin. Hemoglobin merupakan protein tetramer yang tersusun dari pasangan dua buah polipeptida yang berbeda. Struktur tetramer hemoglobin yang umum 12 dijumpai adalah HbA (hemoglobin dewasa normal) = 22, HbF (hemoglobin janin) = 22, HbS (hemoglobin sel sabit = 2S2, dan HbA2 (hemoglobin dewasa minor) = 22.

Hemoglobin di dalam darah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa kembali karbondioksida dari seluruh sel ke paru-paru untuk dikeluarkan dari tubuh. Mioglobin berperan sebagai reservoir oksigen: menerima, menyimpan dan melepas oksigen di dalam sel-sel otot. Sebanyak kurang lebih 80% besi tubuh berada di dalam hemoglobin. Menurut Depkes RI adapun guna hemoglobin antara lain : 1. Mengatur pertukaran oksigen dengan karbondioksida di dalam jaringan tubuh. 2. Mengambil oksigen dari paru-paru kemudian dibawa ke seluruh jaringan tubuh untuk dipakai sebagai bahan bakar. 3. Membawa karbondioksida dari jaringan-jaringan tubuh sebagai hasil metabolisme ke paru-paru untuk di buang, untuk mengetahui apakah seseorang itu kekurangan darah atau tidak, dapat diketahui dengan pengukuran kadar hemoglobin. Penurunan kadar hemoglobin dari normal berarti kekurangan darah yang disebut anemia.

Terdapat berbagai cara untuk menetapkan kadar hemoglobin yang sering di kerjakan di laboratorium adalah yang berdasarkan kolorimeterik visual (cara sahli) dan fotoelektrik (cara cyanmeth hemoglobin atau hemoglobinsianida). Cara sahli kurang akurat karena tidak semua macam hemoglobin di ubah menjadi hematin asam misalnya karboksi-hemoglobin, methemoglobin dan sulfhemoglobin. Selain itu pemeriksaan sahli tidak dapat di standarkan, sehingga ketelitian yang dapat di capai hanya 10%.

 Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2023 -- Desember 2023, sedangkan waktu pemeriksaan dilaksanakan pada bulan Desember 2023. Penelitian ini dilakukan di laboratorium terpadu 6 FIKKIA Universitas Airlangga Banyuwangi. Variabel penelitian ini mencangkup 3 hal yaitu bebas, terikat dan kontrol, bebas : pemberian rebusan jagung manis ( Zea mays saccharanta) Terikat : Kadar eritrosit dalam darah pada tikus ( Rattus norvegious), Kontrol : Variabel yang berpengaruh yaitu umur, berat badan suhu, tempat isolasi tikus, volume dan dosis pemberian rebusan jagung manis. 

Hasil Penelitian 

Hasil Penelitian pada pengaruh pemberian rebusan jagung manis (Zea mays saccharanta) terdapat kadar Hb pada tikus (Rattus norvegicus) menunjukkan bahwa pemberian air rebusan jagung manis (Zea mays saccharanta) tidak dapat meningkatkan kadar hemoglobin pada tikus . Hal tersebut dapat dilihat dari hasil pemeriksaan kadar hemoglobin yang menunjukkan bahwa adanya jumlah Hb kelompok control (tanpa diberi air rebusan jagung manis) lebih besar dari jumlah Hb kelompok perlakuan (dengan diberi air rebusan jagung manis).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun