Perihal rindu yang tak bertuan jua
Biarlah waktu yang tau
Biarkan rindu terlampiaskan
Dibawah ayunan nada-nada keheningan angin malam
Aku yang kerap kali merindukanmu
Tak banyak kata yang dapat menepis semua itu
Akupun tak tau mengapa bisa begitu
Karena semuanya bukan perihal apa?siapa?bagaimana?dan mengapa?
Namun semua itu hadir dengan sendirinya
Yang kemudian terukir sebuah nama
Dibutiran untaian doaku
Yang membentuk sebuah seretan namamu
Masih tentang rindu
Di ujung senja makin rapuh
Dengan ganasnya kegelapan menelan awan
Percik hujan menyapaku
Diantara aroma tanah yg basah
Entah dirintik berapa mengeja bayanganmu
Dan membahasakan senyummu saat itu
Aku mengagumimu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI