Kata dzikir ini bukan sesuatu yang baru di kalangan umat Islam berzikir merupakan ajaran dalam agama Islam yang dipraktekkan setiap waktu. Dzikir sudah menjadi kebiasaan yang selalu dilakukan umat Islam telah menunaikan ibadah sholat. Ketenangan jiwa dan batin seseorang bisa diperoleh dengan cara bserdzikir kepada Allah,
dengan berzikir dirinya bisa melupakan semua masalah yang ditanggung, dan dengan berzikir dirinya secara tidak langsung mengingat Allah dan Allah juga akan selalu mengingatnya, tapi perlu diperhatikan dzikir bukan hanya sekedar menyebut nama Allah, akan tetapi menyebutnya dengan menghadirkan hati dan pikiran, karena manfaat zikir tidak akan terasa jika hanya menyebutnya dengan lisan saja (Falah et al. 2024).
Orang dapat menemukan ketenangan pikiran dengan berbagai cara, termasuk yoga, meditasi, dan menghabiskan waktu di alam. Namun, tidak ada yang sebanding dengan efisiensi dan kecepatan dzikir. Dzikir adalah satu-satunya jalan menuju ketenangan batin. Disebutkan dalam Q.S. Ar-Ra'd Ayat 28 yang berbunyi :
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُۗ ٢٨
Artinya: (Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram.
Dzikir diartikan sebagai peperangan melawan setan yang berupaya mengalihkan perhatian kita sehingga kita lalai mengingat Allah. Hati yang ghaflah pada hakikatnya adalah hati yang lupa kepada Allah karena sering ditipu oleh setan dan hawa nafsu. Ibnu Taimiyah menegaskan, keinginan ikan terhadap air sama dengan kebutuhan hati untuk berdzikir. Sebaliknya Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah menegaskan bahwa dzikir adalah rezeki yang paling mendasar bagi hati dan hamba Allah yang tidak mandi dzikir ibarat badan yang tidak berdzikir (Widianengsih 2022).
Permasalahan utama yang kita hadapi saat ini mencakup sejumlah aspek yang berbeda. Banyak orang yang mengalami stres dan kekhawatiran sehingga memerlukan cara-cara praktis untuk menenangkan hati dan pikiran. Meskipun diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan seberapa bermanfaat dzikir dibandingkan dengan teknik lain seperti meditasi atau terapi psikiatri, ini mungkin bisa menjadi solusi.
Hambatan lainnya adalah ketidaktahuan masyarakat umum tentang manfaat dzikir bagi kesehatan mental, sehingga sulit untuk memasukkan amalan tersebut ke dalam jadwal sehari-hari yang padat. Selain itu, perlu dilakukan evaluasi keampuhan dzikir dibandingkan dengan teknik relaksasi alternatif dan mencari bukti empiris dan ilmiah mengenai keunggulan amalan tersebut dari sudut pandang kesehatan mental dan ajaran agama Islam.
Dan yang terakhir, orang-orang yang ingin menggunakan dzikir sebagai semacam terapi spiritual dan mental menghadapi kekurangan pengetahuan dan nasihat yang bermanfaat.
Karena dengan memahami pentingnya dzikir bagi kehidupan manusia, misalnya dzikir sebagai obat kekeringan hati, sarana mensucikan hati, dan obat penenang pikiran manusia. Seorang muslim diperintahkan untuk banyak berdzikir kepada Allah. Selain itu, perintah dzikir mengingatkan akan banyaknya manfaat yang diterima manusia ketika memanjatkan doa kepada Allah (Faridah and Khodijah 2022).