Anak berkebutuhan khusus (ABK) memiliki hak yang sama untuk berpartisipasi dalam kehidupan bersosial dan juga berhak mendapatkan kesempatan yang sama seperti anak yang lainnya. Inklusi sosial ABK merupakan sebuah proses yang memungkinkan untuk terlibat dalam kehidupan bermasyarakat. Di Indonesia sendiri inklusi ABK masih menghadapi berbagai macam tantangan. Berbagai tantangan itu diantaranya:
- Kurangnya/terbatasnya akses terhadap pendidikan, hal ini masih banyak ABK yang memilih sekolah di sekolah regular yang kurang tanggap terhadap ABK (sekolah inklusi) karena terbatasnya akses ke sekolah yang sesuai dangan kebutuhan mereka (SLB).
- Pandangan dan diskriminasi,dilingkungan masyarakat yang seharusnya adil bagi ABK, nyatanya masih banyak diskriminasi dan memiliki pandangan yang kurang baik terhadap ABK. Sehingga membuat mereka sulit untuk bersosial.
- Miinimnya fasilitas dan infrasutruktur, dibeberapa tempat masih terdapat fasilitas yang kurang memadai bagi ABK, misalnya tranportasi, tempat wisata, tempat ibadah, dll yang ramah bagi ABK.
- Keterbatasan sumber daya, hal ini masih kurangnya partisipasi pemerintah dalam mendukung inklusi sosial ABK.
Namun, sudah terdapat pencapaian yang baik terhadap ABK, Diantaranya, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan yang mendukung inklusi sosial ABK, seperti Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas dan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Hak Penyandang Disabilitas dalam Pendidikan. Selain itu, sekarang juga sudah banyak berdiri sekolah yang menerapkan pendidikan inkusif, Masyarakat sudah mulai terbuka dan menerima ABK, dibeberapa tempat sudah menyediakan fasilitas bagi ABK.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H