Mohon tunggu...
Zahra zamharira Fahilmahanum
Zahra zamharira Fahilmahanum Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

perkenalkan nama saya zahra zamharira fahilmahanum bisa dipanggil zahra, saya mahasiswa universitas nahdlatul ulama surabaya mahasiswa D3 keperawatan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengobatan Penyakit Parasitik

21 Oktober 2024   09:45 Diperbarui: 21 Oktober 2024   09:57 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari organisme parasit yang hidup di dalam tubuh atau pada permukaan tubuh organisme lain yang menjadi tempat mendapatkan makanan untuk mempertahankan hiudpnya.
Parasit adalah organisme yang termasuk kelompok hewan (animal parasite) yang membutuhkan makhluk hidup lain sebagai sumber makanan sehingga dapat merugikan kehidupan bahkan dapat menimbulkan kematian induk semang (hospes) tempatnya menumpang hidup.

SIMBIOSIS DAN PARASITISME
Simbiosis adalah hubungan timbal balik antara dua organisme yang dapat berlangsung sementara, namun dapat juga berlangsung terus menerus atau permanen. Pada simbiosis mutualisme dua organisme yang mengadakan simbiosis mendapatkan keuntungan, sedangkan pada simbiosis komensalisme hanya salah satu organisme yang mendapatkan keuntungan adanya simbiosis tersebut. Organisme lain pada simbiosis komensalisme tidak mendapatkan keuntungan, tetapi juga tidak menderita kerugian apapun dari hubungan timbal balik tersebut.
Parasitisme adalah hubungan timbal balik yang bersifat sementara atau permanen antara dua spesies di mana salah satu organisme (disebut parasit) tergantung sepenuh hidupnya pada organisme lainnya (disebut induk semang atau Hospes) sehingga merugikan hidup induk semangnya.
PENYAKIT PARASITIK
Penularan penyakit parasitik dipengaruhi tiga faktor, yaitu adanya sumber infeksi, cara penularan parasit, dan adanya hospes yang peka atau sensitif. Selain itu kemampuan adaptasi alami parasit untuk menyesuaikan diri terhadap manusia selaku hospes, kebiasaan hidup manusia dan hubungan antar manusia serta tingginya daya tahan tubuh setiap individu manusia, mempengaruhi kecepatan terjadinya penularan penyakit parastik.
Penyebaran parasit dari satu individu penderita ke individu yang peka dapat terjadi melalui kontak langsung (direct contact) atau melalui kontak tidak langsung. Pada penularan secara tidak langsung, tidak langsung, untuk dapat menginfeksi hospes yang peka parasit harus melewati beberapa tahap atau stadium perkembangan parasit lebih dahulu. Misalnya dalam bentuk-bentuk stadium free-living yang hidup bebas di alam, atau dalam-dalam bentuk stadium yang hidup di dalam tubuh hospes perantara lebih dahulu sebelum parasit tumbuh menjadi bentuk stadium infektif yang dapat menginfeksi hospes baru yang peka.

DIAGNOSIS PENYAKIT PARASITIK
Manifestasi klinis penyakit parasit seringkali bersifat  umum dengan gejala dan keluhan penderita mirip satu dengan lainnya. Misalnya, berbagai infeksi cacing usus menunjukkan gejala dan keluhan yang sama dan tidak spesifik sehingga sukar diketahui parasit penyebabnya. Oleh karena itu gejala klinis penyakit parasitik tidak selalu dapat dijadikan pegangan untuk menentukan diagnosis penyakit parasitik, diperlukan pemeriksaan laboratorium yang tepat.
Penyakit parasitik umumnya bersifat menahun (chronis) dan jarang menimbulkan kematian mendadak. Kekurangan gizi dan anemia merupakan akibat yang sering dialami oleh penderita. Diare yang di sebabkan oleh berbagai macam penyakit parasit kerapkali lebih memberat kurang gizi sehingga menimbulkan manifestasin malnutrition yang berat.
PENGOBATAN
Penyakit parasitik dapat diobati dengan tepat jika diagnosis penyebabnya diketahui dengan pasti. Obat-obatan harus sesuai dengan parasit penyebabnya karena obat anti parasit dapat menimbulkan efek samping bagi penderita. Perbaikan gizi penderita harus dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh penderita, sedangkan tindakan operatif dapat dilakukan jika memang diperlukan untuk mengeluarkan parasit dari dalam jaringan tubuh menderita.
PENCEGAHAN
1. Mengobati penderita yang menjadi sumber infeksi
2. Melakukan penyuluhan kesehatan untuk mencegah penyebaran penyakit dan menghindari kontak dengan parasit
3. Menjaga kebersihan makanan air dan minuman, lingkungan hidup dan lingkungan kerja
4. Memberantas vektor penularan penyakit
5. meningkatkan daya tahan tubuh penderita

sumber referensi

1. Abdul Gaffar, 2004. Intestinal and Luminal Protozoa.
2. Microbiolgy and Immunology Online, School of Medicine, University of South Carolina,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun