![[Review Buku] Mata dan Manusia Laut, Kehidupan Suku Bajo di Wakatobi](https://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2024/09/03/tempimages6ays2-66d7011d34777c1a82644b32.jpg?t=t&v=100&x=100&info=meta_related)
Sedikit cerita, ada dua hal yang akhirnya membuat saya tertarik membaca buku ini. Pertama, saat itu ketika saya baru saja masuk ke toko buku langganan saya yakni Gramedia, mata saya langsung tertuju pada buku ini di antara banyaknya buku. Kenapa? Karena cover laut birunya yang menurut saya tuh cantik banget.
Kedua, setelah saya membaca sebait puisi yang ada pada halaman pertama.
Matilah engkau mati
Kau akan lahir berkali-kali...
saya merasa langsung tertarik untuk tahu bagaimana kelanjutan kisah laut dan kawan-kawannya. Akhirnya tanpa ragu saya mengambilnya.
Laut bercerita adalah novel yang ditulis oleh Leila S. Chudori, Laut Bercerita mengisahkan tentang penghilangan paksa para aktivis dan mahasiswa yang terjadi pada zaman orde baru, buku ini menggunakan alur maju mundur serta memakai dua sudut pandang tokoh yaitu Biru laut dan Asmara Jati adik dari Laut.
Biru Laut merupakan seorang mahasiswa Sastra Inggris dari kampus di Yogyakarta ia tergabung ke dalam kelompok aktivis yang kerap kali melakukan aksi menentang orde baru. Laut dan kawan-kawannya kemudian diculik, disiksa serta diintrograsi selama berbulan-bulan lamanya dan pada akhirnya dihilangkan secara paksa. Buku ini berfokus pada perjuangan laut dan kawan-kawannya untuk memperjuangkan hak-hak rakyat.
Laut Bercerita juga mengisahkan tentang adanya keluarga yang kehilangan, sekelompok orang yang gemar melakukan penyiksaan serta lancar berkhianat. Ketika membaca buku ini perasaan saya campur aduk, marah, sedih, hampa, rindu semua menjadi satu.
Buku dengan genre sejarah fiksi ini seolah mengingatkan kita untuk tidak pernah lupa akan adanya orang yang dihilangkan paksa pada masa itu. Jika kamu menyukai buku yang bergenre sejarah fiksi, Laut Bercerita adalah salah satu buku yang wajib kamu baca.
