Yuk jelajahi kisah unik dari buku Keajaiban Toko Kelontong Namiya, buku ini ditulis oleh penulis asal Jepang yaitu Keigo Higashino, untuk teman-teman yang suka baca buku-buku misteri atau bertemakan fantasi pasti sudah gak asing lagi nih sama penulis yang satu ini.
Buku ini mengisahkan tentang bagaimana orang-orang dapat melakukan sesi konsultasi masalah yang mereka tengah hadapi kepada kakek-kakek pemilik toko kelontong yang bernama Namiya lewat surat.
Cerita ini bermula ketika ada tiga pemuda yang bersembunyi di toko kelontong yang sudah tidak ada penghuninya setelah melakukan aksi pencurian, namun malam itu mereka terkejut karena mendapatkan sepucuk surat yang diselipkan ke dalam toko melalui lubang surat.
Surat tersebut berisi curhatan seseorang yang menamai dirinya sebagai ‘Kelinci Bulan’ dan anehnya di dalam surat tersebut meminta kakek Namiya untuk memberikan saran mengenai masalah yang tengah dihadapinya.
Setelah ketiga pemuda tersebut berdebat akhirnya mereka memutuskan membalas surat kepada ‘Kelinci Bulan’ yang diletakkan ke dalam kotak susu. Dalam sepersekian detik surat balasan tersebut menghilang dan muncul surat balasan lagi dari Kelinci Bulan lewat lubang surat di waktu yang sama.
Hingga surat-surat dari orang lain pun datang bergantian pada malam itu. Surat-surat tersebut membawa mereka bertiga ke dalam petualangan melintasi waktu dan menggantikan peran kakek Namiya yang menghabiskan waktu terakhirnya untuk memberikan saran kepada orang-orang yang meminta bantuan, tetapi hanya untuk semalam ketika pagi datang kehidupan tiga pemuda tersebut tidak akan sama lagi.
Buku Keajaiban Toko Kelontong Namiya ini memakai alur maju mundur karena berlatar belakang antara masa sekarang dan masa lalu orang-orang yang pernah berkonsultasi masalah dengan Namiya-san.
Buku ini juga mengisahkan tentang persahabatan, keluarga serta kasih sayang dan tentunya akan membawa kamu ke dalam pengalaman membaca yang tidak akan terlupakan.
Kalimat yang paling saya sukai dari buku ini adalah :
"Tidak masalah jika kau tidak berhasil memenangi itu. Bahkan perjuangan yang terlihat sia-sia pun sebenarnya berharga."
