Mohon tunggu...
Zahra Yaffi Hartono
Zahra Yaffi Hartono Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya memiliki hobi membaca entah dalam bentuk fisik (buku) atau digital. Topik konten favoit saya tentang pengembangan diri,gaya hidup, ekonomi, hiburan, dsb.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pengelolaan Uang Jajan Mahasiswa di Tengah Kenaikan Biaya Hidup: Bagaimana Caranya Tetap Hemat?

19 Oktober 2024   21:03 Diperbarui: 19 Oktober 2024   21:31 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

     Kenaikan biaya hidup yang terus meningkat dari tahun ke tahun menjadi tantangan besar bagi banyak kalangan, termasuk mahasiswa. Bagi sebagian besar mahasiswa, uang jajan adalah sumber utama untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mulai dari makan, transportasi, hingga kebutuhan akademik. Namun, dengan harga-harga yang semakin melambung, menjaga agar pengeluaran tetap terkendali menjadi semakin sulit. Situasi ini diperparah dengan adanya tekanan sosial untuk tetap aktif dalam berbagai kegiatan kampus dan sosial yang sering kali membutuhkan pengeluaran ekstra. Hal ini menuntut para mahasiswa untuk lebih bijak dalam mengelola uang jajan mereka agar dapat bertahan selama satu bulan penuh tanpa merasa kekurangan.

     Mengelola uang jajan di tengah kenaikan biaya hidup membutuhkan strategi yg cermat. Salah satu langkah pertama yang bisa diambil mahasiswa adalah dengan menyusun anggaran bulanan yang rinci. Anggaran ini harus mencakup semua kebutuhan pokok, seperti makan, transportasi, serta biaya kuliah dan buku, dan harus diprioritaskan di atas pengeluaran lain yang sifatnya sekunder, seperti nongkrong di kafe atau belanja online. Menggunakan aplikasi pengelola keuangan dapat membantu mahasiswa untuk mencatat setiap pengeluaran dan memastikan mereka tidak melebihi anggaran yang telah ditetapkan. Selain itu, mahasiswa bisa mencoba mencari alternatif yang lebih murah untuk kebutuhan sehari-hari, misalnya dengan memasak sendiri daripada sering makan di luar, atau menggunakan transportasi umum dibandingkan ojek online yang lebih mahal.

     Selain mengatur anggaran, mencari tambahan penghasilan juga bisa menjadi solusi efektif. Banyak mahasiswa saat ini yang memanfaatkan waktu luang mereka untuk bekerja paruh waktu atau menjalankan bisnis kecil-kecilan. Pekerjaan freelance seperti menjadi tutor, penulis konten, atau desain grafis adalah beberapa pilihan yang cukup fleksibel dan tidak terlalu mengganggu waktu kuliah. Dengan adanya pemasukan tambahan, mahasiswa bisa lebih leluasa dalam mengelola keuangan tanpa harus khawatir kehabisan uang sebelum akhir bulan. Namun, tetap penting bagi mahasiswa untuk menyeimbangkan antara studi dan pekerjaan agar keduanya bisa berjalan dengan baik.

     Di sisi lain, disiplin dalam menahan diri dari pengeluaran yang tidak perlu juga menjadi aspek penting. Mahasiswa sering kali tergoda untuk mengikuti tren gaya hidup konsumtif yang beredar di lingkungan kampus, seperti membeli gadget terbaru atau pakaian bermerek, yang sebenarnya tidak begitu diperlukan. Membatasi penggunaan kartu kredit atau layanan pay later bisa membantu menghindari utang yang menumpuk. Dengan fokus pada kebutuhan utama dan menghindari gaya hidup konsumtif, mahasiswa bisa lebih bijak dalam mengatur pengeluarannya. Tidak hanya itu, mahasiswa juga perlu memiliki kesadaran untuk menabung. Meskipun sulit, menyisihkan sebagian kecil uang jajan untuk ditabung setiap bulan bisa menjadi langkah cerdas. Tabungan ini bisa digunakan untuk keadaan darurat, atau bahkan untuk investasi kecil-kecilan yang memberikan manfaat jangka panjang.

     Pada akhirnya, kemampuan mengelola uang jajan di tengah kenaikan biaya hidup adalah keterampilan penting yang harus dikuasai mahasiswa. Dengan menyusun anggaran yang realistis, mencari sumber pendapatan tambahan, dan menahan diri dari godaan konsumtif. Memiliki kesadaran untuk menabung juga menjadi solusi untuk investasi kecil-kecilan yang memberikan manfaat jangka Panjang. Hal tersebut membuat mahasiswa bisa lebih tenang dalam menghadapi tantangan finansial selama masa kuliah. Pengelolaan keuangan yang baik tidak hanya membantu bertahan di tengah inflasi, tetapi juga mempersiapkan mahasiswa untuk lebih mandiri secara finansial setelah lulus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun